Jumat, 19 Oktober 2012
UMAT ISLAM, KEMBALILAH KE PANGKUAN ALIM ULAMA
Teknologi dalam zaman modernisasi saat ini, Indonesia memerlukan alim ulama atau majelis ulama yang dapat membimbing dan mengarahkan jalan lurus pada kehidupan yang dijalani. Zaman boleh berubah, tetapi Rukun Iman dan Rukun Islam tetap kuat dan kokoh. Alim ulama itu bagaikan air bersih yang mengalir tenang. Dapat memberi kesejukan pada rohani dan jasmani.
Sebab itulah alim ulama atau majelis ulama bagi umat Islam sangat menentukan hari depan agama Islam. Sesuai dengan Pancasila Yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Memperjelas kehidupan orang Indonesia harus beragama, terutama beragama Islam. Tidak heran orang yang melaksanakan Rukun Iman dan Rukun Islam sepenuh hati atau kaffah akan menjadi manusia bertakwa.
Peranan alim ulama atau majelis ulama sangat penting artinya. Bila orang Islam meninggalkan alim ulama, mengakibatkan keadaan manusia berada dalam keraguan dan digilas kehidupan dunia. Jadikanlah alim ulama itupembimbing dan penasihat manusia dan menjaga manusia dalam melaksanakan Rukun Iman dan Rukun Islam. Sekarang dapat dilihat oran Islam yang menolak hukum-hukum syariat Islam. Disebabkan meninggalkan para ulama, meninggalkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah dan menghalalkan yang haram.
Topeng Islam yang dipakai oleh kaum sekuler, kaum liberal dan kaum demokrat, merupakan tipu daya. Supaya mendapat jabatan, mendapat harta dan mendapatkan kehormatan dihadapan umat Islam. Disangkanya umat muslim dapat ditipu dengan topeng-topeng yang mereka pakai. Jabatan di pemerintahan para pejabat yang dari partai politik melakukan korupsi dan suap. Tidak peduli narkoba menghabcurkan generasi muda Indonesia. Toloh partai, pejabat pemerintah dan anggota DPR berpesta pora dengan uang rakyat.
Kita semua umat muslim sangat butuh para ulama mendampingi berbangsa dan bernegara, supaya tidak mengkhianati Islam. Tidak mengkhianati negara RI, dan tidak meninggalkan Al-Qur'an dan SunnahRasulullah SAW. Demikian pentingnya para ulama dalam meluruskan perjalanan Negara Republik Indonesia. untuk tidak menjual asset negara. Tidak memprivatisasi BUMN kepada bangsa asing, menuruti kemauan Bank Dunia atau IMF. Pemaksaan itu akibat hutang pemerintahan negara. Sebab jika presiden atau pemerintahan negara berhutang kepada Bank Dunia, maka mendapat komisi sepuluh 14 %. Sedangkan 4 % untuk komisi untuk departemen keuangan AS dan 10 % masuk langsung ke rekening Presiden atau pemerintahan. beberapa milyar masuk ke rekening pribadi di suatu bank Swiss.
Kelihatannya pemerintahan tahun 2004-2014 dipenuhi orang-orang yang menggerakkan reformasi 1998. Kelihatanya tidak mau mendengarkan perkataan ulama, sehingga pemerintahan adalah robot-robot bangsa teroris Amerika dan sekutunya. Selain itu dari suatu kenyataan, tidak dapat dibantah lagi reformasi 1998 merupakan suatu pengkhianatan atau pemberontakan komunisme yang ketiga kalinya. Tokoh-tokohnya banyak kelompok sekuler, kelompok liberal, kelompok komunis marxis, kelompok demokrasi dan kelompok munafik. Gabungan mereka disebut PKI gaya baru.
Maksud sebenarnya dari reformasi tahun 1998 untuk mengubah negara ini menjadi negara bebas dari agama, bebas dari tuhan. Karena itulah tokoh reformasi 1998 melakukan pemberontakan terhadap Soeharto adalah jalan supaya tumbuh Partai Komunis Indonesia gaya baru. Dimana tergabung di dalamnya kaum sekuler, kaum liberal dan kaum demokrasi di satu partai. Disebut partai terbuka menerima kaum marxis, kaum musyrik, kaum pendukung nabi palsu.
Bersatulah umat Islam seluruh Indonesia untuk Rukun Iman dan Rukun Islam, yaitu : Islam yang satu. Membela Islam, menegakkan dan melaksanakan hukum-hukum syariat Islam untuk kalangan umat Islam di negeri Pancasila ini.
Langganan:
Postingan (Atom)