Senin, 22 Juli 2013

RUH PERJUANGAN M.NATSIR ADA PADA PARTAI BULAN BINTANG. SUATU PERJUANGAN ISLAM MODERAT DALAM MENEGAKKAN DAN MENJALANKAN HUKUM SYARIAT ISLAM DI NEGARA PANCASILA YANG TERCINTA

Ahli ilmu pengetahuan umum memandang persoalan masyarakat menjadi buruk kelakuan akibat kebutuhan tidak mencukupi. Sedangkan seorang yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW memandang persoalan masyarakat menjadi buruk disebabkan karena setiap individu masyarakat itu telah kehilangan iman dan islamnya karena hukum-hukum syariat Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur'an tidak dijalankan dengan jujur dan benar. Dari perihal masyarakat tersebutlah Partai Bulan Bintang berusaha sekuatnya untuk membentuk karakter masyarakat muslim itu penuh kemandirian, saling sayang menyayangi sesama manusia dan sesama umat muslim. Karakter seorang muslim itu adalah pengamal ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat muslim itu harus diciptakan, supaya negara dan bangsa Indonesia berani jujur, berani berdiri sendiri, berani hidup dan berani mati. Sesungguhnya bertafakkur tentang ayat-ayat Al-Qur'an itu sangat penting. Sehingga arti ayat-ayat Al-Qur'an itu dapat meresap keseluruh jiwa raga. Visi dan Misi M.Natsir sangat ditentang oleh komunisme, sekulerisme, liberalisme, penganut demokrasi dan kaum munafik. Tidak heran pula Partai Bulan Bintang itu sangat ditentang oleh partai anti pancasila dan anti hukum-hukun syariat Allah. Mereka takut hukum syariat Islam dijalankan dan menghalangi mereka korupsi. Ketika M.Natsir membentuk kabinet atas perintah Soekarno dengan mandat penuh, beliau tidak mau memonopoli kabinet oleh orang-orang Masyumi saja. Tapi juga diisi dengan orang-orang PIR, PARINDRA, KATOLIK, PARKINDO, PSII dan tokoh non-partai seperti Sultan Hamengkubuwono IX sebagai wakil perdana menteri. Kemudian Juanda, Mr.Asaat, DR.A.Halim dan Bahder Djohan. Islam moderat diusung oleh Partai Bulan Bintang dengan menegakkan hukum-hukum syariat Islam supaya bangsa Indonesia tidak diintervensi oleh bangsa asing di segala sektor. Seperti Soeharto tidak mau tunduk dan diatur oleh bangsa asing. Namun setelah Soeharto berhenti pada tahun 1998 (bukan karena dijatuhkan oleh pemberontakan komunis ketiga kalinya). Bila saja Soeharto melawan pemberontak komunis yang ketiga kalinya yang mereka sebut sebagai Reformasi 1998, sudah dipastikan NKRI ini hancur lebur oleh adu domba amerika, inggris, belanda dan zionis yahudi. Atas hal tersebut lebih bagus Soeharto berhenti untuk menghindari campur tangan asing melawan pemberontakan komunis yang ketiga kalinya itu yang disebut Reformasi 1998 (yaitu komunis gaya baru). Hanya kesadaran umat islam saja yang mau memilih Partai Bulan Bintang. Itupun jika kaum muslimin mau mengeakkan syariat Islam dijealankan di negara Pancasila yang Berke-Tuhanan Yang Maha Esa. Sebab itulah umat muslim harus bersatu untuk menjadikan masyarakat Islami. Karena itu, bersatulah umat Islam untuk Islam yang SATU. Amerika dan inggris go to hell ! Inggris kita linggis sampai habis !