Selasa, 16 Agustus 2016

DI DALAM NAHDLATUL ULAMA ADA ISLAM SEKULER, ISLAM LIBERAL, ISLAM NUSANTARA DAN PENGANUT SYIAH DAN KOMUNIS. NAHDLATUL ULAMA DAN PDIP MAU MENGUASAI INDONESIA DENGAN CARANYA SENDIRI.

Negara kesatuan republik Indonesia terdiri dari umat slam, kristen, budha, hindu dan katolik. Negara ini buka miliknya NU dan komunis. NU dapat dicurigai bukan kelompok Islam dan selalu menganggap umat Islam sebagai teroris dan radikal. Orang-orang yang anti toleransi. Benarkah NU itu syiah ? Islam cuma ada satu yang mendirikan rukun Islam dan rukun Iman, mereka adalah umat Islam yang kaffah. dan NU jangan menyebut mereka anti toleransi, radikal dan teroris. Sebab umat muslim yang kaffah itu pedoman hidupnya adalah Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Negara Indonesia adalah negara berKetuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan dasar negara Pancasila. Umat muslim yang kaffah tidak mau bersubhat dengan orang-orang komunis, orang-orang sesatyang menyesatkan dan orang-orang yang berpaham syiah dan ahmadiyah. Seharusnya ulama itu jauh dari kekuasaan bukan menjual agama dengan harga yang murah untuk mendapat jabatan. Kemudian setelah mendapat jabatan lupa kepada penegakkan hukum-hukum syariat Islam dan lupa kepada ajaran Islam sebagai politik Islam. Di negara Indonesia sekarang ini ada musuh dari dalam dan musuh dari luar dan yang paling berbahaya adalah musuh dari dalam yaitu Islam Nusantara, PKI gaya baru, gerwani (wanita komunis) baru, baperki, pemuda komunis yang tersebar pada lsm-lsm kontras, lbh, komnas ham, prodem dan banyak lagi lainnya. Disitu dalam lsm-lsm tergabung orang-orang liberal, sekuler, pluralis agama, ahmadiyah dan syiah. Hal ini diperingatkan oleh almarhum presiden Soeharto antara lain : Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang luhur. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk melanjutkan kehidupan yang layak sesuai dengan keluhuran harkat dan martabat. Pembangunan kita adalah ikhtiar membangun manusia seutuhnya. Itulah sebabnya pembangunan dipercaya oleh nilai-nilai yang diajarkan oleh agama (Dokumen DEPPEN RI). Apa yang terjadi pada pemerintahan 2014-? presiden dan wapresnya membangun matrealisme seperti jalan tol, jembatan-jembatan, waduk-waduk, gedung-gedung dan seterusnya sehingga rakyat menderita dan tertindas oleh kebutuhan sehari-hari yang berharga mahal. Presiden dan wakil presiden tidak peduli dengan agama Islam, tidak peduli dengan rakyat mau mati kelaparan. Sedangkan pemerintahan 2014-? merupakan hasil dari orang-orang komunis (atheis) penganut sekuler, liberal, orang-orang cina komunis yang telah menjadi wni, bekerja sama dengan KPU, mahkamah konstitusi, komisi kehormatan pemilu dan jaringan komunis lainnya. Terpilihnya presiden dan wakil presiden 2014 melaksanakan program revolusi mental nya Mao Tse Tung (komunis cina) untuk menghapus Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama Pancasila. NU dan PDIP dulu menghendaki Pancasila itu seperti Pancasila 1 Juni 1945 yaitu : 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial dan] 5. Ketuhanan Kemudian NU dan PDIP (PNI) sangat setuju dengan pidato Soekarno 1 Juni 1945 yang mengatakan : Segenap rakyat Indonesia bertuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada egoisme agama dan hendaknya Negara Indonesia satu negara yang Bertuhan. Pidato Soekarno 1 Juni 1945 itu sama dengan kemauan PKI yaitu kalau sudah berbudaya, tidak perlu lagi beragama, karena menganggap agama itu suatu kebudayaan. Dari sinilah muncul keinginan presiden dan wapres 2014-? untuk mengubah NKRI menjadi sekuler atau komunis. Orang-orang serupa ini disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut ayat 17 yang terjemahannya sebagai berikut : Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. Bagi umat muslim yang kaffah dan mengikuti sunah Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabatnya dan para ulama-ulama yang terdahulu, bersatulah untuk melawan orang-orang sekuler, pluralis, komunis dan orang-orang munafik. Mari berjuang untuk Indonesia yang berhukum syariat Islam.