Jumat, 25 April 2014
NASIONALISME DEMOKRASI DISINGKAT NASDEM ADALAH ALAT POLITIK ZIONISME YAHUDI ISRAEL YANG DIBIKIN OLEH TOKOH ZIONIS ISRAEL THEODORE HERZEL
Gagasan tokoh politik zionis israel Theodore Herzel dengan gerakan zionisme yahudi amerika yang disebut sebagai teroris amerika dan teroris israel di zaman globalisasi ini memakai politik nasionalisme dan demokrasi disingkat nasdem. Orang-orangnya Nasdem ini memakai topeng perubahan, topeng ekonomi, topeng pers, topeng demokrasi. Padahal sebenarnya untuk membuka rantai yang membelenggu zionisme israel dari tantangan dunia yang tidak menyukai terbentuknya negara israel di Jerusalem. Maka Nasdem bergerak melepas rantai itu supaya dunia bersimpati kepada pembentukan negara israel.
Almarhum Presiden Soeharto memperingatkan dan menjelaskan sebagai berikut : Tuhan menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa kitab suci ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengangkat derajat manusia dari lembah kegelapan menuju kehidupan yang terang. Dan sejarah memang membuktikan bahwa ajaran Al-Qur'an itu Nabi berhasil mengangkat kaumnya yang hidup di zaman jahiliyyah ke suatu kehidupan yang beradab. Sesungguhnya Al-Qur'an diturunkan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan kemuliaan dalam kehidupan (Dokumentasi-Departemen Penerangan RI).
Hal ini dinyatakan almarhum Presiden Soeharto dalam memandang globalisasi yang menerpa Indonesia. Di mana Nasionalisme Demokrasi (Nasdem) merupakan gerakan anti beragama dan anti ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Suatu kelompok yang bergerak kepada kelompok illuminati. Mengenai pluralisme agama yaitu suatu gagasan pemikiran untuk menjadi keyakinan bahwa semua agama itu baik dan benar. Gagasan yang dijalankan orang-orang Nasdem adalah racun atau virus mematikan kepada generasi ke generasi bangsa Indonesia dan generasi muda umat Islam sebagai pelanjut pelaksanaan Rukun Iman dan Rukun Islam.
Kebebasan pers sama dengan kejahatan kemanusiaan di mana keberadaan agama tidak ada, sehingga pers dapat bergerak ke mana saja. Memperjelas menjalankan taktik politik zionisme yahudi amerika yang mau menggusur Islam dari Indonesia. Selain itu dibukanya jalur diplomasi untuk dapat israel berada di Indonesia sebagai duta besar israel. Dan nanti setelah terbukanya kedubes israel, maka nasdem dapat menguasai jabatan di pemerintahan dan menjadikan Indonesia bagian dari israel. Dan dari mereka inilah Indonesia sudah tidak memiliki Pancasila lagi. Suara adzan tidak terdengar lagi. Umat Islam dijadikan alat diplomasi keseluruh dunia sebagai pendukung israel. Dan setelah itu Al-Qur'an dan sunnah Nabi tidak boleh lagi dipelajari karena semua agama itu sama benarnya begitu juga kitab suci israel yatu talmud.
Al-Qur'an dalam surah Al-Mumtahanah ayat 9 menjelaskan yang terjemahannya sebagai berikut : Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membawa orang lain untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.
Dafri Al-Qur'an inilah umat Islam harus waspada dan siaga terus menerus dengan bersatu padunya umat Islam untuk Islam yang satu. Orang-orang nasionalisme demokrasi (nasdem) yang bergerak di bidang pers dan bergerak di televisi harus dipadamkan secepatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)