Minggu, 04 September 2016
ANALISA BUKU IBNU KATSIR : BENARKAH ORANG-ORANGNYA DAJJAL TELAH MASUK MEMEGANG JABATAN DI ISTANA PRESIDEN DI SELURUH DUNIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak diproklamirkan Revolusi Mentalnya Mao Tse Tung oleh Presiden dan Wakil Presiden 2014-? maka masuklah orang-orangnya Dajjal menduduki jabatan di istana. Bersabda Rasulullah SAW : Ketahuilah aku sampaikan kepadamu sekalian sebuah berita mengenai dajjal yang tak pernah disampaikan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu picak dan sesungguhnya dia akan datang membawa semisal surga dan neraka. Yang dia katakan surga sebenarnya neraka dan sesungguhnya aku memperingatkan kamu sekalian mengenai Dajjal, seperti halnya yang dilakukan Nuh kepada kaumnya (HR. Bukhari dan Muslim).
Para pendusta itu Dajjal dan orang-orang komunis yang mengaku Islam adalah dajjal-dajjal, selalu dari mulutnya keluar teroris, anarkis, dan radikalis. Para dajjal ini sangat suka atau senang melihat orang Islam ditembaki oleh TNI dan POLRI. Dajjal ini mencerca ISlam dan meghina Islam tanpa malu pada diri sendiri bawa mereka semua mengatakan teroris itu sama saja menabuh genderang perang dengan umat muslim akibat kesedihan umat muslim dibunuh.
Para Dajjal ini memegang tampuk keukasaan dengan slogan dari rakyat untuk rakyat demi rakyat yaitu Demokrasi. Padahal mereka sebenarnya Dajjal yang mengatakan demokrasi itu menyenangkan (surga) padahal demokrasi bagi umat muslim adalah neraka, dan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW mengingatkan akan munculnya dajjal kecil di Indonesia saat ini, terutama pemerintahan presiden dan wapres 2014-? menyambut dajjal besar, suatu tanda kiamat sudah dan pemerintahan adalah wadahnya dajjal. Dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 1 diterangkan dalam terjemahannya sebagai berikut : " Telah dekat kepada manusia hari menghisab, segala amalan mereka sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling dari padanya "
Tak dapat dibantah lagi, Presdien dan wapres 2014-? hanya mengerjakan proyek untuk orang-orang kaya yang punya harta milyaran, perumahan gedung mewah, dan mobil berharga milyaran rupiah. Sedangkan rakyat mengeluh menangis dan berwajah murung setiap hari akibat semua harga bahan pokok sehari-hari meninggi mahalnya sehingga banyak rakyat menjadi miskin dan kurang gizi.
Beginilah contoh komunis alias dajjal kecil itu melakukan gerakannya, supaya umat muslim yang miskin mati di jalanan, sedangkan orang Islam yang kaya raya memperhatikan sambil tersenyum. Terlebih pers di Indonesia sudah dikencingi iblis sehingga banyak bohongnya sama dengan dajjal yang pendusta itu.
Musuh Indonesia dan musuh Islam itu berasal dari bangsa Indonesia sendiri, mengacaukan ekonomi, merusak Islam, mengadu domba, sesama umat Islam, suatu gerakan gerilya komunis, Islam nusantara, orang liberal dan sekular, pluralisme agama, syiah dan ahmadiyah, mereka adalah dajjal dajjal kecil bergerak menunggu datangnya dajjal besar.
Pada suasana dan keadaan pemerintahan presiden dan wapres 2014 yang rakyatnya teraniaya oleh kebutuhannya sehari-hari memperjelas ketidakadilan bagi orang miskin, tetapi bagi orang kaya keadilan itu merupakan hukum yang dapat dibeli di pengadilan, di kejaksaan, di kepolisian, mahkamah agung dan terakhir di mahkamah konstitusi dan KPK.
Maka almarhum presiden Soeharto mengatakan : khotbah-khotbah ulama yang berisi ajaran agama dapat memberikan petunjuk dan pedoman kehidupan yang menyejukkan hati, menggalang kesatuan dan kerukunan kehidupan dalam masyarakat serta memberikan gairah semangat bagi masyarakat yang sedang membangun. Sebaliknya ucapan para ulama pun dapat menggelisahkan masyarakat, karena hal ini meminta tanggung jawab yang besar dari para ulama : tanggung jawab terhadap Tuhan yang Maha Mengetahui, tanggung jawab terhadap agama tanggung jawsab terhadap bangsanya (Dokumentasi Deppen RI)
Di zaman pemerintahan Presiden dan wapres yang melaksanakan revolusi mentalnya Mao Tse Tung dan ajaran Soekarno yang komunis itu. Banyak para ulama menjadi orang-orang komunis secara langsung atau tidak langsung mendapatkan kedudukan atau jabatan di pemerintahan, bahkan ikut memerangi umat muslim dengan taktik dan strategi mempergunakan TNI dan Polri unutk membantai umat muslim dengan alasan terorisme, Bahkan para ulama dan ustaz seolah takut membela agamanya serta mengajak seluruh umat muslim untuk memerangi terorisme. Maka bertepuk tanganlah dajjal-dajjal itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar