Jumat, 10 Maret 2017

ORANG-ORANG PERS MENGANGKAT ORANG JAHAT MENJADI PEMIMPIN INDONESIA SEHINGGA NKRI MENJADI SEMRAWUT DAN TIDAK ADA KEMAKMURAN

Indonesia terpuruk setelah Presiden Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai presien Republik Indonesia ke II. Peranan pers sangat dominan sekali menjatuhkan presiden Soeharto. Karena pers Indonesia bekerja sama dengan orang-orang komunis, kaum fasik dan munafik, syiah, penganut sekulerisme dan liberalisme, syiah yang di bawah naungan zionisme yahudi amerika. Pers secara bersama-sama menyerang presiden Soeharto dan keluarganya termasuk harian Harapan Prioritas miliknya Surya Paloh. Bahkan pers Indonesia menyuarakan bersama-sama tokoh reformasi 1998 untuk memiskinkan Presiden Soeharto dan keluarganya. Pers Indonesia, orang-orang komunis, orang-orang fasik dan munafik, kaum syiah sangat marah karena presiden Soeharto sangat keras membasmi komunis selama menjadi presiden RI. Dengan berdalih presiden Soeharto itu tirani, dan dalam hal ini terus-menerus penghasutan pers membuat rakyat Indonesia terpengaruh. Terutama orang-orang PKI merasa senang dibela oleh pers. Setelah reformasi 1998 pers Indonesia kembali aktif menonjol-nonjolkan calon presiden berideologi revolusi mentalnya komunis mao tse tung sampai terpilih pada pemilu 2014-? Selama berkuasa presiden dan wapres, pers Indonesia memuji dan menyanjungnya sehingga kelompok komunis, kelompok sekuler dan liberal berada di atas angin. Apakah pers Indonesia bagian dari komunis ? Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang keadaan manusia dari hal itu tercantum pada surah An-Nahl yang terjemahannya sebagai berikut : SESUNGGUHNYA ORANG-ORAG YANG SEBELUM MEREKA TELAH MENGADAKAN MAKAR, MAKA ALLAH MENGHANCURKAN RUMAH-RUMAH MEREKA DARI FONDASINYA, LALU ATAP RUMAH ITU JATUH MENIMPA MEREKA DARI ATAS DAN DATANGLAH AZAB KEPADA MEREKA DARI TEMPAT YANG TIDAK MEREKA SADARI. Pers Indonesia adalah penghasut, pembohong dan tukang adu domba kepada umat Islam dengan cara memutar balikkan fakta, menyembunyikan berita yang sebenarnya dan terlihat sekali pers Indonesia sangat memusuhi Islam. Apakah pers Indonesia sekarang ini merupakan musuh Islam, musuh NKRI, dan musuh masyarakat ? Pers Indonesia lebih menyukai demokrasi yang memperjelas sebenarnya pers itu anti Pancasila. Sebab dengan demokrasi pers da[at bergerak untuk menghancurkan yang tidak disukai pers Indonesia. Dapat menghancurkan kekuatan Islam di mana para pemeluk agama Islam disodori oleh tayangan tv swasta yang mesum. Disodori berita yang tidak berpihak kepada Islam. Sebenarnya pers Indonesia itu penyebar maksiat dan penyebar kesesatan. Almarhum presiden Soeharto memberi suatu ingatan tentang peristiwa Isra' Mi'raj yang diperingati, justru harus banyak digunakan untuk merenungkan tentang pentingnya moral itu dslam kehidupan di dunia ini. Nabi Muhammad SAW selalu menggambarkan betapa buruknya akibat yang dirasakan oleh manusia yang tidak mengindahkan nilai-nilai etika dan moral (dokumentasi Deppen RI) Yang diingatkan alm. presiden Soeharto itu merupakan suatu sinyalemen adanya kerusakan diperbuat oleh manusia yang tidak beriman dari tidak memperdulikan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama Pancasila. Pers Indonesia tak lain adalah perusak NKRI yang berdasarkan negara Ketuhanan Yang Maha Esa. Berhati-hatilah dengan pers yang menonjolkan orang-orang yang menjadi pemimpin Indonesia. Selama ini yang dipuji-puji pers Indonesia, apakah presidennya, para menterinya dan wakil rakyat di DPR/MPR nya semuanya membawa kemiskinan, memecah belah persatuan, negara diduduki investor asing. Padahal menjajajah Indonesia di bidang ekonomi, apalagi sekarang pers Indonesia hampir semuanya berpihak kepada komunisme. Bersatulah Muhammadiyah, salafi, PERSIS, kaum wahabi, muslim Tionghoa, FPI, Cahaya Sunnah, As-Syafi'iyah, perempuan berjilbab, orang-orang yang bejihad hitam karena lamanya sujud dan orang-orang yang bercelana semata kaki, mari kita bersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar