Negara Indonesia berubah buruk, merupakan suatu perubahan pemikiran yang tidak memiliki akhlak kepada Allah SWT karena hanya mementingkan kemauan saja dari pada mempertimbangkan adanya kematian dan adanya akhirat dari suatu perjalanan usia manusia.
Kalau mau bangsa dan negara Indonesia kukuh jangan bicara soal manusia dan budayanya, tetapi bicarakan mengenai Islam dalam kehidupan bernegara dan berbangsa untuk memperbagus moral, kehidupan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Ada kebenaran yang mutlak dalam al-quran, tetapi kebanyakan manusia memilih pemikiran diri sendiri dan nafsunya, sehingga makna-makna dan nilai-nilai tersapi habis, mengakibatkan negara dan rakyatnya berada dalam penghidupan yang penuh silang sengketa.
Keserakahan manusia pada kekuasaan memperlihatkan tokoh-tokoh intelektual atau tokoh partai itu sebenarnya menyepelekan ketentuan-ketentuan Allah SWT. Karena sekarang ini orang lebih mau memilih mati membela partai dari pada mati membela Islam. Tidak heran para penyesat akan menyesatkan dan merusak Indonesia, merusak al quran dan sunnah rasulullah.
Di negara ini banyak dilumuri benci dan dendam, akibatnya keadaaan masyarakat dibenturkan oleh rekayasa. Adapun rekayasa itu untuk membunuh kejujuran iman, kejujuran Islam, rekayasa itu dilakukan oleh manusia penuh kemunafikan.
Allah akan menghancurkan sebuah negeri jika orang-orangnya banyak melakukan kezaliman dan kerusakan bumi.
Nanti orang-orang yang menyesatkan manusia akan berlepas diri dari orang-orang yang disesatkan.
Ilmu pengetahuan itu bila dilakukan menurut kemauan Allah SWT, maka ilmu pengetahuan itu memberi keberkahan kepada lingkungan manusia sebagai muslim harus memantapkan dirinya kepada al quran dan sunnah Rasullullah SAW. Maka dirinya tidak takut pada dunia dan problematiknya. Karena menilai suatu keadaan kehidupan manusia, hendaknya soal miskin dan kaya. Jangan dijadikan perbandingan dalam mengambil keputusan, sebab tidak akan mendapatkan kebenaran dari suatu hakikat.
Perubahan kehidupan adalah perjalanan zaman yang mengakui al quran memiliki proses dari sebab dan akibat dari kehidupan alam dan manusia.
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat al quran akan dibiarkan hancur. Bersabda Rasullullah SAW: Bagiku dunia tidak laain hanyalah laksana seorang pengembara yang beristirahat dibawah sebatang pohon kemudian beranjak meninggalkannya (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Rabu, 13 Juli 2011
KEMANUSIAAN BERDASARKAN HUKUM SYARIAT ISLAM
Suatu kenyataan dalam kehidupan di Indonesia kita selalu memperdebatkannya, kekuasaan Allah yang menentukan segala sesuatu, tetapi manusia selalu berprasangka buruk terhadap kepasrahan kepada Allah.
Manusia sering berkeinginan dan berkepentingan untuk itu berpikir tanpa mengingat Allah SWT, lantaran pencapaian itu yang terpenting, bukan dosa yang menjadi problem kehidupannya. Memperoleh itulah yang terpenting hasilnya sekalipun menempuh jalan berkelok-kelok karlurus itu banyak perintah yang sudah ditentukan.
Negara bangsa Indonesia selalu berperkara tentang harga barang dan harga manusia. Kadangkala suatu nilai yang diberikan, mengingkari nilai yang dicantumkan al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Kejahatan hati dan kejahatan pikiran atau kejahatan perbuatan adalah orang yang dianggap Allah SWT sebagai orang zalim. Orang begini selalu bersembunyi dalam ideology pemikiran yang selalu berbicara.
Apakah dalam perjalanan kehidupan ini kita melupakan Allah SWT dan Rasullullah SAW dalam memenuhi selera kehidupan kita sehingga kita tidak menyadari waktu kita sebenarnya sangat singkat.
Soal harga dan nilai barang dan manusia jangan sampai ditentukan nominalisme. Benteng kita dari serangan apapun juga pada keinginan kita adalah shalat lima waktu.
Sekalipun membaca ribuan buku, tidak ada artinya ketika membaca al-quran dan terjemahannya atau tafsirnya. Maka ilmu pengetahuan umum menjadi kedaluarsa dan teknologi pun tunduk pada ilmu Allah yang menciptakan alam, jin, dan manusia. Sesungguhnya ilmu Allah itu terdapat dalam al-quran.
Ekonomi, hokum, miskin, lapar dan tertindas oleh kehendak nafsu manusia tak dapat mencegah kenyataan dari suatu zaman. Hanya kejujuran dank arena Allah SWT kehidupan ini menjadi baik, jika kita mengetahui jarum jam yang terus berdetik itu adalah irama waktu kapan kita sampai pada batas ketentuan.
Suatu sebab peristiwa, karena ada kesalahan, suatu akibat muncul karena ketidaksabaran. Banyak orang Islam tidak muslim. Banyak orang Islam tidak mukmin. Banyak orang Islam tidak memihak Islam. Banyak orang Islam tidak mau berjuang untuk Islam.
Berhati-hatilah di sekolah atau universitas karena tempat itu hanya untuk dunia saja bahkan dapat menyesatkan. Hanya majelis taklim lah membikin hati, pikiran dan perasaan menjadi damai dan tentram. Karena disitulah ada hablumminallah hablumminannas. Suatu tempat berproses menuju surga.
Manusia sering berkeinginan dan berkepentingan untuk itu berpikir tanpa mengingat Allah SWT, lantaran pencapaian itu yang terpenting, bukan dosa yang menjadi problem kehidupannya. Memperoleh itulah yang terpenting hasilnya sekalipun menempuh jalan berkelok-kelok karlurus itu banyak perintah yang sudah ditentukan.
Negara bangsa Indonesia selalu berperkara tentang harga barang dan harga manusia. Kadangkala suatu nilai yang diberikan, mengingkari nilai yang dicantumkan al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Kejahatan hati dan kejahatan pikiran atau kejahatan perbuatan adalah orang yang dianggap Allah SWT sebagai orang zalim. Orang begini selalu bersembunyi dalam ideology pemikiran yang selalu berbicara.
Apakah dalam perjalanan kehidupan ini kita melupakan Allah SWT dan Rasullullah SAW dalam memenuhi selera kehidupan kita sehingga kita tidak menyadari waktu kita sebenarnya sangat singkat.
Soal harga dan nilai barang dan manusia jangan sampai ditentukan nominalisme. Benteng kita dari serangan apapun juga pada keinginan kita adalah shalat lima waktu.
Sekalipun membaca ribuan buku, tidak ada artinya ketika membaca al-quran dan terjemahannya atau tafsirnya. Maka ilmu pengetahuan umum menjadi kedaluarsa dan teknologi pun tunduk pada ilmu Allah yang menciptakan alam, jin, dan manusia. Sesungguhnya ilmu Allah itu terdapat dalam al-quran.
Ekonomi, hokum, miskin, lapar dan tertindas oleh kehendak nafsu manusia tak dapat mencegah kenyataan dari suatu zaman. Hanya kejujuran dank arena Allah SWT kehidupan ini menjadi baik, jika kita mengetahui jarum jam yang terus berdetik itu adalah irama waktu kapan kita sampai pada batas ketentuan.
Suatu sebab peristiwa, karena ada kesalahan, suatu akibat muncul karena ketidaksabaran. Banyak orang Islam tidak muslim. Banyak orang Islam tidak mukmin. Banyak orang Islam tidak memihak Islam. Banyak orang Islam tidak mau berjuang untuk Islam.
Berhati-hatilah di sekolah atau universitas karena tempat itu hanya untuk dunia saja bahkan dapat menyesatkan. Hanya majelis taklim lah membikin hati, pikiran dan perasaan menjadi damai dan tentram. Karena disitulah ada hablumminallah hablumminannas. Suatu tempat berproses menuju surga.
MAU DIBAWA KEMANA NEGARA INI!
Ilmu pengetahuan umum yang kita miliki haruslah dipergunakan dengan jujur, jangan menipu dayakan orang-orang bodoh, bersaing dengan ulama itu mendapat malu dan terhina, maka Allah memasukkan orang tersebut ke neraka.
Zaman ini merupakan cermin brutalisme manusia terhadap kehidupannya, sehingga tercipta kebebasan itu yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan merupakan perlawanan terhadap ilmu pengetahuan. Sebab orang yang menganut kebebasan melakukan sesuatu dengan hak azasinya, memperjelas orang tersebut cara berpikirnya anti agama anti Tuhan yang sangat menentang al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Allah menciptakan segala sesuatu dan allah juga memelihara segala sesuatu. Dan hidup kita harus dipagar dengan kerelaan hati kepada allah SWT, supaya allah ridho kepada kita. Maka keselamatan hidup itu adanya ridhonya allah SWT. Harus diperhatikan pula dalam siang hari seharusnya kita mengetahui ada perubahan hari ini dari hari kemarin, dimana diri kita memaksakan kekuasaan Allah SWT. Adapun diri kita ini dalam ruang kehidupan dan waktu yang menghampiri kematian kita.
Kita sekarang ini berada disebuah negara Indonesia, baik di kota maupun di desa. Terjadi suatu arus okultisme atau ilmu sihir dalam melakukan kejahatan hawa nafsu dan kejahatan materi sehingga mandeknya berpikir tentang Allah SWT dan Rasullullah SAW.
Tidaklah heran jika saat ini demokrasi itu sangat tidak dikehendaki ketuhanan maha esa yang melegalisir hukum syariat Islam sebagai landasan bangsa Indonesia. Maka muncullah orang-orang yang menyukai kesetatan berpikir dan kesesatan dalam memilih kehidupan dari persoalan ini, memperjelas bahwa manusia yang tidak percaya dan tidak menyakini Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, maka manusia itu menjadi penghasut dan penentang kebenaran al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Kalau berbicara tentang globalisasi, patut setiap orang di negara ini mengetahui glonalisasi itu harus melihat institusinya yang terdiri dari PBB, IMF, Bank Dunia, Bank ABD dan WTO. Jika Indonesia berhutang kepada institusi ini berarti ummat Islam atau bangsa Indonesia menjadi budaknya orang kafir. Kita pun tersungkur oleh takafur, bahwa orang-orang yang berkuasa sesungguhnya mereka adalah wajahnya memakai topeng dan bermulut manis untuk menutupi kejahatan hatinya yang sebenarnya, perbuatannya penuh khianat pada Islam.
Zaman ini merupakan cermin brutalisme manusia terhadap kehidupannya, sehingga tercipta kebebasan itu yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan merupakan perlawanan terhadap ilmu pengetahuan. Sebab orang yang menganut kebebasan melakukan sesuatu dengan hak azasinya, memperjelas orang tersebut cara berpikirnya anti agama anti Tuhan yang sangat menentang al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Allah menciptakan segala sesuatu dan allah juga memelihara segala sesuatu. Dan hidup kita harus dipagar dengan kerelaan hati kepada allah SWT, supaya allah ridho kepada kita. Maka keselamatan hidup itu adanya ridhonya allah SWT. Harus diperhatikan pula dalam siang hari seharusnya kita mengetahui ada perubahan hari ini dari hari kemarin, dimana diri kita memaksakan kekuasaan Allah SWT. Adapun diri kita ini dalam ruang kehidupan dan waktu yang menghampiri kematian kita.
Kita sekarang ini berada disebuah negara Indonesia, baik di kota maupun di desa. Terjadi suatu arus okultisme atau ilmu sihir dalam melakukan kejahatan hawa nafsu dan kejahatan materi sehingga mandeknya berpikir tentang Allah SWT dan Rasullullah SAW.
Tidaklah heran jika saat ini demokrasi itu sangat tidak dikehendaki ketuhanan maha esa yang melegalisir hukum syariat Islam sebagai landasan bangsa Indonesia. Maka muncullah orang-orang yang menyukai kesetatan berpikir dan kesesatan dalam memilih kehidupan dari persoalan ini, memperjelas bahwa manusia yang tidak percaya dan tidak menyakini Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, maka manusia itu menjadi penghasut dan penentang kebenaran al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Kalau berbicara tentang globalisasi, patut setiap orang di negara ini mengetahui glonalisasi itu harus melihat institusinya yang terdiri dari PBB, IMF, Bank Dunia, Bank ABD dan WTO. Jika Indonesia berhutang kepada institusi ini berarti ummat Islam atau bangsa Indonesia menjadi budaknya orang kafir. Kita pun tersungkur oleh takafur, bahwa orang-orang yang berkuasa sesungguhnya mereka adalah wajahnya memakai topeng dan bermulut manis untuk menutupi kejahatan hatinya yang sebenarnya, perbuatannya penuh khianat pada Islam.
TAFAKUR KEPADA ALLAH SWT
Kehidupan manusia harus dijalani dengan melihat ciptaan Allah SWT. Kemudian periksalah diri sendiri dengan teropong al-quran dan periksalah perbuatan kita dengan teropong sunnah Rasullullah SAW jika kita mau menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT.
Ketakutan pada dosa lebih baik dari ketakutan miskin, karena hidup ini sebuah mimpi yang dibuat oleh nafsu.
Jika temperatur ilmu pengetahuan umum dan masalahnya, karena salah berpikir sehingga perbuatan tidak mengandung kebaikan yang menyebabkan memudarnya akidah.
Apabila sering tidak tidur karena pekerjaan untuk uang, maka sebenarnya hidupnya celaka. Tetapi bagi orang tidak banyak tidur untuk shalat tahajud atau mambaca al-quran atau berdzikir maka orang itu menguasai dunia dan akherat.
Sebenarnya siang itu adalah kegelapan bagi orang munafik, sedangkan malam adalah terang bagi orang yang mendirikan sholat tahajud dan berdzikir.
Suasana kehidupan saat ini terasa sekali, Indonesia telah dijajah oleh selera manusia. Tidak heran sekarang ini banyak manusia yang menyembunyikan kebenaran sedangkan keburukan dijadikan perbincangan yang menghabiskan waktu, sehingga lupa umur itu bias mendadak mati.
Jika kita melihat wajah Indonesia yang kumuh dan berdebu, seperti lelaki yang berdoa, tetapi makanan dan minumannya haram, sehingga doanya tidak terkabul malah menjadi tidak berdaya menghadapi kehidupan dunia.
Menustai agama Islam sama halnya kita membuat dusta terhadap Allah. Jika kita berbuat seperti itu maka kita dihadapkan pada perhitungan dan dakwaan yang dekat dari mereka yang kita bohongi.
Ketahuilah, hidup di dunia ini kadangkala kita terperosok oleh berhala yang kita buat sendiri sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang kita ada-adakan sendiri.
Ketahuilah apabila isi langit digulung, apabila laut dipanaskan, apabila daratan dilenyapkan, maka manusia menggigil ketakutan dan baru menyadari al-quran dan sunnah Rasullullah SAW itu membawa perlindungan dan keselamatan di dunia dan akherat.
Ketakutan pada dosa lebih baik dari ketakutan miskin, karena hidup ini sebuah mimpi yang dibuat oleh nafsu.
Jika temperatur ilmu pengetahuan umum dan masalahnya, karena salah berpikir sehingga perbuatan tidak mengandung kebaikan yang menyebabkan memudarnya akidah.
Apabila sering tidak tidur karena pekerjaan untuk uang, maka sebenarnya hidupnya celaka. Tetapi bagi orang tidak banyak tidur untuk shalat tahajud atau mambaca al-quran atau berdzikir maka orang itu menguasai dunia dan akherat.
Sebenarnya siang itu adalah kegelapan bagi orang munafik, sedangkan malam adalah terang bagi orang yang mendirikan sholat tahajud dan berdzikir.
Suasana kehidupan saat ini terasa sekali, Indonesia telah dijajah oleh selera manusia. Tidak heran sekarang ini banyak manusia yang menyembunyikan kebenaran sedangkan keburukan dijadikan perbincangan yang menghabiskan waktu, sehingga lupa umur itu bias mendadak mati.
Jika kita melihat wajah Indonesia yang kumuh dan berdebu, seperti lelaki yang berdoa, tetapi makanan dan minumannya haram, sehingga doanya tidak terkabul malah menjadi tidak berdaya menghadapi kehidupan dunia.
Menustai agama Islam sama halnya kita membuat dusta terhadap Allah. Jika kita berbuat seperti itu maka kita dihadapkan pada perhitungan dan dakwaan yang dekat dari mereka yang kita bohongi.
Ketahuilah, hidup di dunia ini kadangkala kita terperosok oleh berhala yang kita buat sendiri sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang kita ada-adakan sendiri.
Ketahuilah apabila isi langit digulung, apabila laut dipanaskan, apabila daratan dilenyapkan, maka manusia menggigil ketakutan dan baru menyadari al-quran dan sunnah Rasullullah SAW itu membawa perlindungan dan keselamatan di dunia dan akherat.
Langganan:
Postingan (Atom)