Suatu kenyataan dalam kehidupan di Indonesia kita selalu memperdebatkannya, kekuasaan Allah yang menentukan segala sesuatu, tetapi manusia selalu berprasangka buruk terhadap kepasrahan kepada Allah.
Manusia sering berkeinginan dan berkepentingan untuk itu berpikir tanpa mengingat Allah SWT, lantaran pencapaian itu yang terpenting, bukan dosa yang menjadi problem kehidupannya. Memperoleh itulah yang terpenting hasilnya sekalipun menempuh jalan berkelok-kelok karlurus itu banyak perintah yang sudah ditentukan.
Negara bangsa Indonesia selalu berperkara tentang harga barang dan harga manusia. Kadangkala suatu nilai yang diberikan, mengingkari nilai yang dicantumkan al-quran dan sunnah Rasullullah SAW.
Kejahatan hati dan kejahatan pikiran atau kejahatan perbuatan adalah orang yang dianggap Allah SWT sebagai orang zalim. Orang begini selalu bersembunyi dalam ideology pemikiran yang selalu berbicara.
Apakah dalam perjalanan kehidupan ini kita melupakan Allah SWT dan Rasullullah SAW dalam memenuhi selera kehidupan kita sehingga kita tidak menyadari waktu kita sebenarnya sangat singkat.
Soal harga dan nilai barang dan manusia jangan sampai ditentukan nominalisme. Benteng kita dari serangan apapun juga pada keinginan kita adalah shalat lima waktu.
Sekalipun membaca ribuan buku, tidak ada artinya ketika membaca al-quran dan terjemahannya atau tafsirnya. Maka ilmu pengetahuan umum menjadi kedaluarsa dan teknologi pun tunduk pada ilmu Allah yang menciptakan alam, jin, dan manusia. Sesungguhnya ilmu Allah itu terdapat dalam al-quran.
Ekonomi, hokum, miskin, lapar dan tertindas oleh kehendak nafsu manusia tak dapat mencegah kenyataan dari suatu zaman. Hanya kejujuran dank arena Allah SWT kehidupan ini menjadi baik, jika kita mengetahui jarum jam yang terus berdetik itu adalah irama waktu kapan kita sampai pada batas ketentuan.
Suatu sebab peristiwa, karena ada kesalahan, suatu akibat muncul karena ketidaksabaran. Banyak orang Islam tidak muslim. Banyak orang Islam tidak mukmin. Banyak orang Islam tidak memihak Islam. Banyak orang Islam tidak mau berjuang untuk Islam.
Berhati-hatilah di sekolah atau universitas karena tempat itu hanya untuk dunia saja bahkan dapat menyesatkan. Hanya majelis taklim lah membikin hati, pikiran dan perasaan menjadi damai dan tentram. Karena disitulah ada hablumminallah hablumminannas. Suatu tempat berproses menuju surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar