Senin, 04 Maret 2013

Kakek-Nenek Dan Paman-Paman L:ebih Baik Memikirkan Kematian Dari Pada Memikirkan Memikirkan Menjadi Presiden. Bersatulah Untuk Islam Yang Satu.

Kakek-nenek dan paman-paman, pikrikan saja hari kematian daripada mau menjadi presiden. Di negeri kita ini sejak kaum munafik, kaum liberal, kaum sekuler, kaum komunis dan para pendukung nabi palsu bekerjasama membentuk koalisi yang disebut kaum komunis gaya baru, melakukan pemberontakan komunis yang ketiga kalinya terhadap pemerintahan yang sah Presiden Soeharto pada tahun 1998. Dan kelompok pemberontak itu menyebutnya sebagai Reformasi 1998. Para pemberontak komunis gaya baru bertindak tidak mengenal kasihan, tidak bermoral, biadab dan bengis. Mengambil, merampok barang-barang dipertokoan dan di rumah milik rakyat yang dianggapnya sebagai barang halal. Dan pers komunis, pers liberal dan sekuler memutar balikkan fakta dan bdata berita yang sekarang disebut kebebasan pers. Keadaan Indonesia pun berubah menjadi buruk rupa, berwajah bengis, berakhlak biadab dan saling mengintai. Penuh kecurigaan, hilangnya kejujuran, bumi Indonesia pun dipenuhi para koruptor dan mafia narkoba. Indonesia mulai pecah dengan adanya pilkada yang diciptakan penganut demokrasi supaya Indonesia menjadi kacau balau. Supaya munculnya huru-hara rakyat akibat ketidakberesan komisi pemilihan umum (KPU) dalam melaksanakan pilkada. Para pemberontak komunis gaya baru 1998 yang mereka sebut sebagai reformasi '98 mengimport demokrasi alat politik zionisme yahudi amerika. Disinilah jelas penganut demokrasi itu anti Pancasila dan anti hukum pidana dan perdata Syariat Islam. Penganut demokrasi itu sebenarnya kaki tangan bangsa asing. Kaum munafik dengan bersembunyi dalam demokrasi konstitusi dimana UUD '45 telah diliberalisasikan oleh tokoh-tokoh komunis gaya baru dan kaum munafik yang menyebut diri mereka Reformis '98. Sebab itu waspadalah terhadap orang yang menyebut hasil reformasi '98. Mereka itulah komunis gaya baru. Kakek-nenek dan paman-paman,ketahuilah bahwa penganut demokrasi adalah penghianat bangsa dan disebut juga kaki tangan bangsa asing. Dalam sejarah Indonesia sejak tahun 1998 sampai saat ini, penganut demokrasi sudah melepaskan Timor Timur dari NKRI, begitu juga pulau Sipadan dan Legitan. Kemudian menjual satelit Indonesia kepada bangsa luar. Selajutnya pada tahun 2004-2009 disinyalir pemerintah ikut terlibat dengan kerjasama kaum sekuler, kaum liberaql, kaum komunis, kaum munafik dan para pendukung nabi palsu mengganti Pancasila menjadi maklumat Pancasila yang sengaja disembunyikan dalam demokrasi konstitusi. Paling mencemaskan dengan adanya otonomi daerah dengan pilkadanya. Kejadian yang paling menyedihkan terjadi lumpur panas menimpa rakyat sehingga menderita lahir batin sampai sekarang ini. Nenek kakek dan paman-paman, mereka yang memberontak dengan komunis gaya baru ketiga kalinya mereka sebut reformasi 1998 ada tersurat dalam Al-Qur'an surat Qaaf ayat 5 yang artinya sebagai berikut : Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran. Takkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. Nenek kakek dan paman-paman, berhentilah memikirkan menjadi presiden. Sebab perbuatan para pemberontak komunisme yang ketiga kalinya yang mereka sebut reformasi 1998 telah merusak fondamen budaya dan peradaban Indonesia. Karena itu jangan Indonesia dibuat seperti zionis yahudi amerika. Dan kamu para profesor-profesor pendukung nabi palsu dan antek-anteknya zionis yahudi amerika, jangan memecah belah rakyat Indonesia dan jangan coba-coba anti kepada Islam. Profesor sosiolog, profesor politik, profesor hukum, profesor ketatanegaraan, jangan mengubah UUD 45 dan hukum Indonesia menjadi negara anti agama anti tuhan (demokrasi). Ketahuilah bahwa Indonesia masih punya TNI-POLRI, umat muslim dan penegak Pancasila. jangan bermain api dengan mereka. Berbahaya ! Generasi bangsa Indonesia mau dihancurkan fisik dan mental supaya tidak dapat memimpin negara kesatuan Republik Indonesia pada masa depan. Memang suatu kenyataan demokrasi itu penyalur narkoba dengan pasar bebasnya (WTO). Maka jika Indonesia mau menghilangkan narkoba secepatnya, hapus demokrasi. Tutup perdagangan bebas WTO. Jika tidak mau, maka negeri akan mengalami keruntuhan fisik negara dan fisik bangsa. Baru sekarang dicurigai bahwa jaringan narkoba itu sudah menyebar ditengah masyarakat, dikalangan kaum elit dan mungkin para menteri negara ada yang terlibat jaringan narkoba. Kakek nenek dan paman-paman kenapa masih mau jadi presiden ? Padahal di zaman kakek nenek dan paman-paman sampai saat ini negara sudah hampir runtuh. Hanya generasi baru yang dapat memperbaiki negara ini. Yaitu mereka yang berjiwa Pancasila. Dengan pedoman Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Kakek nenek dan paman-paman, saat untuk berjalan kaki 5 km tidak mampu, apalagi jadi presiden. Tidak akan mampu. Janganlah jadi orang yang seperti dinyatakan dalam Al-Qur'an yang artinya sebagai berikut : Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan dunia dan dalam neraka (Surat Al-Qamar ayat 47). Janganlah kakek nenek dan paman-paman seperti orang yang disebutkan Al-Qur'an itu. Presiden Indonesia harus ditentukan oleh umat Islam. Karena itu bersatulah untuk Islam yang satu. Para ulama PB-NU, PB Muhammadiyah, PB Persis dan para ustadz, para kyai, para habib dan orang-orang Islam bersatu padu dalam menentukan segala hal. Untuk Agama Islam. Untuk Negara dan Untuk Bangsa Indonesia. Sesungguhnya apa yang aku pikirkan, apa yang aku katakan, apa yang aku lakukan dalam perbuatan, semuanya karena ALLAH SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar