Minggu, 10 Maret 2013
WASPADALAH TERHADAP ICMI,CSIS,LIPI DAN LEMBAGA SURVEY. MEREKA ADALAH GEROMBOLAN SEKULER,LIBERAL DAN KAUM MUNAFIK ANTI PANCSASILA DAN HUKUM SYARIAT ISLAM. UMAT ISLAM,BERSATULAH UNTUK ISLAM YANG SATU.
Apakah benar ikatan cendikiawan muslim Indonesia merupakan kumpulan orang Islam (para intelektual) yang menganut paham sekuler, liberal ada pula yang mendukung nabi palsu ? ICMI dipenuhi oleh orang-orang yang menjadi anti Pancasila daqn hukum-hukum syariat. Tidak heran anggota ICMI banyak merugikan bangsa dan negara Indonesia.
Selama ini kita melihat profesor sosiologi pendukung nabi palsu. Profesor teknologi melepaskan Timor Timur dari NKRI. Intelektual pembisnis menghancurkan kehidupan rakyat dengan lumpur lapindo. Intelektual yang bergerak di bidang politik mengganti Pancasila dengan maklumat Pancasila. Profesor dibidang politik mengganti UUD '45 menjadi liberalisasi. Belum lagi penjualan satelit Indonesia. Para anggota ICMI yang profesor sangat mendukung ahmadiyah. Jadi ICMI labih banyak buruknya dari pada baiknya. Merekalah yang membuat kacau balaunya Indonesia. Jangan percaya sepenuhnya pada ICMI. Sebab mereka termasuk manusia bermuka dua.
Sejak pemberontakan komunisme yang ketiga kalinya yang disebut sebagai reformasi 1998. Muncullah kelompok lembaga survey yang didirikan orang sekuler dan liberal dan komunisme. Lembaga survey ini bergerak memecah belah masyarakat yang berpolitik. Kelompok ini sangat rakus dengan uang. Siapapun yang membayarnya akan dilakukan daya upaya untuk ditonjolkan ke permukaan seorang tokoh. Sekalipun tokoh itu mengkhianati bangsa atau seorang tokoh pembenci Islam. Sebab kebanyakan corong politiknya adalah orang-orang anti Islam. Yang suka mengadu domba, supaya al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW rontok bagi penganutnya.
Di televisi berita swasta, di TVRI, di RRI dan radio swasta sekuler maupun liberal, semua penganut atau disebut juga "pengumpat" terdiri dari orang-orang ICMI, lembaga survey, CSIS dan LIPI. Mereka menyuarakan anti ISlam, anti syariah Islam dan anti Pancasila, TNI dan POLRI. Beginilah negara kesatuan Republik Indonesia setelah dikuasai oleh komunisme gaya baru. TNI masuk kandang. Polri terus menerus di acak-acak. Umat muslim dipermalukan dab dihina oleh kebebasan pers. Sehingga TNI-POLRI-umat muslim dan Pancasila sebagai unsur dasar negara disisihkan seolah tidak memiliki harga di mata orang ICMI dan kaum komunis gaya baru.
Allah SWT meridhoi pemimpin yang mau melaksanakan perintah-perintah Allah dan mau menjalankan hukum-hukum Allah SWT. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh kaum sekuler dan kaum liberal dan kaum munafik yang bergabung dalam organisasi ICMI. Mereka menghendaki domekrasi yaitu alat politiknya zionisme yahudi amerika. Suatu realitas sejak pemerintahan dari hasil pemberontakan komunisme ketiga kalinya rakyat Indonesia sekarang ini dihadapakan pembiaran pemerintahan terhadap sekte-sekte sesat yang menodai agama Islam. Sangat berpengaruh pada akhlak manusia dalam memenuhi makanan dan minumannya membuat persatuan dan kesatuan mulai retak akibat berpikirnya tidak takut lagi kepada dosa karena lupa kepada Allah SWT atau menentang Allah SWT.
Bangsa Indonesia harus mengetahui terutama umat muslim, sesungguhnya IMF, bank dunia dan WTO akan memaksakan menaikkan harga-harga keperluan utama dengan dalih mengatakan tidak berhasil pertanian dan lainnnya. Kemudian merusak sumber-sumber aktifitas dan produktifitas dengan cara menumbuhkan anarkais terhadap kaum buruh dan supaya para intelektualnya meninggalkan negerinya karena tidak diberi tempat.
Di dalam hadist Qudsi dinyatakan : Wahai manusia ilmu yang tidak membuahkan perbuatan. Laksana petir dan guntur yang tidak membawa hujan. Hadist qudsi tersebut di atas sangat sesuai dengan orang-orang yang tergabung dalam ICMI, Lembaga Survey, CSIS dan LIPI. Hal ini diperkuat pula dalam ayat Al-Qur'an sbb : Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini. Niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangkaan belaka. Dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah (Al-An'am ayat 116). Demikianlah pedoman Al-Qur'an untuk manusia, karena itu waspadalah terhadap penganut demokrasi dari orang-orang ICMI,CSIS,LIPI dan lembaga survey. Mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram.
Umat muslim bila mengetahui betapa luasnya dan tidak terhingganya ilmu Allha SWT dalam penciptaan alam, manusia dan jin. Pastilah takut dan tunduk kepada Allah SWT akan menghantarkan umat muslim untuk berakidah kukuh, beribadah tangguh dan berakhlak tidak luluh oleh selera nafsu kehidupan.
Ingatlah hukum pidana hukum perdata syariat Islam tidak ada kompromi kepada kejahatan dan keburukan. Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan batil. Dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim. Dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa. Padahal kamu mengetahuinya.
Bersatulah para intelektual Islam, para sastrawan Islam, Insan pers yang beragama Islam, para pelukis yang beragama Islam. Marilah kita bersatu untuk Islam yang satu. Hindarkan diri dari pada ICMI,CSIS,LIPI dan lembaga survey. BERSATULAH UNTUK ISLAM YANG SATU.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar