Minggu, 21 April 2013
BIARLAH MORAL KAMI URUS SENDIRI, BEGITU KATA KAUM KOMUNIS, KAUM SEKULER, KAUM LIBERAL DAN KAUM MUNAFIK KETIKA UMAT ISLAM MENJALANKAN HUKUM SYARIAT ISLAM.
Suatu kelompok, partai dan krestif manusia yang menganut pragmatisme, tidak lain mereka yang anti tuhan sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan mempergunakan pragmatisme itu mengelola hawa nafsu dan pemikiran dijadikan kesimpulan untuk realita kebenaran kebutuhannya. Sehingga otak dan akal tidak dijadikan kriteria intelektualnya. Dari sinilah muncul relativisme. Secara ilmu Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW, pragmatisme itu sangat bertentangan dengan ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.
Biarlah moral kami urus sendiri, merupakan manusia anti agama dan anti tuhan. Tidak senang melihat umat muslim menjalankan hukum-hukum syariat adalah pemberontakan manusia terhadap ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat pada orang kafir dan orang munafik.
Kaum politik sekuler dan liberal untuk mendapatkan jabatan, kehormatan dan memuaskan libidonya adalah motoriknya. Mereka hidup dalam pragmatisme, menolak aturan dan peraturan ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Mereka marah disebut tidak berakhlaq, lalu mereka pun membalas dengan kemarahannya dengan berkata "Biarlah moral kami urus sendiri".
Orang tua yang sekarang berusia 40-50 tahun memiliki harta,jabatan di pemerintahan dan memiliki kehormatan. Terlihat orang tua yang suka huru-hara. Bersifat hedonisme dan berwatak kufur nikmat. Akhirnya menjadi orang tua labelisasi terhadap perkembangan jaman teknologi.
Ketahuilah manusia yang mengingat Allah SWT menandakan dirinya dalam pemeliharaan Allah dari kesesatan yang muncul dari selera yang mempengaruhi pikiran dan pemikirannya.
Pemeliharaan muncul dalam zikir kepada Allah SWT. Apakah manusia tidak mengetahui bahwa manusia dengan zikir itu adalah penyelamat dan penyambung tali kepasrahan diri dan keyakinan terhadap Allah YME.
Mengingat Allah setiap detik menjadikannya manusia jujur pada iman Islamnya. Sedangkan dunia akan tetap terus membenturkan kita kepada keburukan.
Status ilmu itu memberi jalan pada kehidupan. Namun rambu-rambu kehidupan tidak kelihatan menyebabkan ilmu itu tidak lurus, berbelok-belok,berlubang-lubang, dapat membahayakan lalu lintas kehidupan. Disinilah manusia disadarkan oleh Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW adalah pedoman kehidupan dan pedomkan ilmu pengetahuan.
Dan diantara manusia ada orang yang menggunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari ajaran Allah. Tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan (Surah Al-Luqman ayat 6)
Biarlah moral kami yang urus sendiri, merupakan suara batin dari orang-orang anti agama, anti tuhan dengan memakai topeng sosiologi, topeng instrumen, topeng popularitas dan topeng hawa nafsu keserakahan. Jika di politik merupakan satu kesatuan keinginan pada tujuan kekuasaan, kehormatan dan kekayaan yang dicapai.
Merekalah orang-orang munafik. Tidak sesuai perkataan dengan perbuatan. Orang Islam anti pada hukum-hukum syariat. Orang Islam tidak perduli pada agamanya. Lebih mementingkan harta, kehormatan dan jabatan.
Negara Pancasila ini, Ketuhanan Yang Maha Esa mewajibkan umat Muslim menjalankan hukum syariat Islam. Barangsiapa bangsa Indonesia yang beragama Islam anti kepada Pancasila dan hukum-hukum syariat Islam,berarti kelompok , partai atau masyarakat itu merupakan komunis gaya baru.
BERSATULAH UMAT ISLAM DI SELURUH INDONESIA UNTUK ISLAM YANG SATU DALAM RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar