Sabtu, 17 Januari 2015
CATATAN PENULIS SATSRA BAGIAN KEDUA DALAM MELIHAT PEMERINTAHAN SBY DARI TAHUN 2004-2014
Tiga orang presiden yang monumental bagi tanah air Indonesia telah memberikan cakrawala perubahan tentang ke Indonesiaan di mata dunia :
1. Presiden Soekarno (Alm.)
2. Presiden Soeharto (alm.)
3. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disebut SBY. Merupakan seorang presiden yang berhasil menerobos ke dalam G20, G8, APEC dan orang penting bagi umat muslim di Amerika, Eropah dan dunia Arab.
Dalam pemerintahan SBY demi kepentingan pemerintah RI untuk perjalanan presiden keluar negeri dan perjalanan dalam negeri SBY membeli pesawat kepresidenan untuk dipakai presiden selanjutnya.
Pada konflik di Aceh antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang mau berpisah dari NKRI dengan berjuang puluhan tahun, maka SBY membuka perdamaian selebar-lebarnya. Lalu mengutus menteri luar negeri dan menteri hukum dan ham. Hanya SBY lah sebenarnya yang berjasa mendamaikan Aceh dari konflik panjang. Bukan wapres yang mendamaikan Aceh.
Kemerdekaan pers terjaga baik sehingga perkembangan pers di Indonesia cukup maju dan berkembang bagus. Namun kebebasan pers yang dibuka seluas-luasnya, SBY menjadi kambing hitam pers atas perbuatan anggota partainya yang melakukan korupsi.
Apa yang dialami SBY, almarhum presiden Soehafrto menyebutkan : agama pada dasarnya mementingkan masalah kemampuan mengendalikan diri (Deppen RI). Memang dapat terlihat SBY seorang penyabar. Dapat mengendalikan dirinya. Dari cakrawala pemerintahan SBY itu banak perubahan. Masuknya teknologi laptop, internet, hp, pertelevisian swasta dan lainnya berkibar di Indonesia.
Membuka mata bangsa Indonesia bahwa kemajuan dan kehormatan Indonesia terletak pada iman dan taqwa kepada Allah SWT. SBY seorang yang alim dan selalu sebelum berpidato menyebut bismillahirrahmaanirrahiimi.
SBY dikenal sebagai orang yang menghargai umat beragama. Namun SBY tidak mau mencampuri polemic penganut agama satu sama lainnya.
Al-Qur’an member penjelasan pada surat Al-Maidah ayat 49 yang terjemahannya sebagai berikut : Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah. Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Demikianlah Al-Qur’an memperingatkan tentang kerukunan beragama atau menghargai umat beragama. SBY memerintah NKRI 10 tahun lama sebagai seorang manusia, ada kebaikan dan keburukan. Begitulah Allah menciptakan alam semesta, jin dan manusia. Seorang pemimpin itu harus membaca ilmu pengetahuan umum dan membaca Al-Qur’an sebagai filter keilmuan yang mau dipelajari dan dibahas.
Bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin yang alim, suka pada ilmu Allah dan jujur dan adil dalam mengemban tugas kenegaraan umat muslim harus teguh, kukuh dan berani untuk membela agama Islam, membela Negara. Sebab itulah isilah pikiran dan pemikiran kita dengan berdzikir dan selalulah membaca Al-Qur’an. Indonesia harus menjadi Negara yang kuat, berwibawa dan terhormat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar