Senin, 14 Oktober 2013

BENTO SINGKATAN BECI SOEHARTO MERUPAKAN JERITAN KEMARAHAN DAN KEBENCIAN KAUM KOMUNIS, KAUM SEKULER, KAUM LIBERAL DAN KAUM MUNAFIK.

Slogan komunisme yang masih tertinggal adalah BENTO. Yel-yel ini sering dikumandangkan secara luas oleh televisi swasta dan radio swasta supaya para komunis tetap ingat pada Presiden Soeharto dan para pengikutnya. Supaya jika nanti komunisme itu muncul, maka saatnya membalas. Sebab, para lomunis yakin akan datang lagi masa kejayaan PKI. Maka pada tahun 1998, makin gencarlah benci Soeharto (BENTO) melalui proses pemberontakan komunis yang ketiga kalinya yang dimotori oleh komunisme, sekulerisme, liberalisme, penganut demokrasi dan kaum munafik. Mereka menyebutnya sebagai Reformasi '98. Dan setelah presiden Soeharto berhenti, maka dimulailah komunisme gaya baru dan makin nyaringlah BENTO. Tak dapat dibantah lagi orang-orang yang membenci Presiden Soeharto, TNI, POLRI dan umat Muslim pada umumnya adalah penganut demokrasi, sekulerisme, leberalisme dan kaum munafik. Mereka membalas dendam dengan politik hak azazi manusia, LSM anti kekerasan, CETRO, National Democratic Institute, PRD, Bapernas dan Komunitas Rakyat Miskin Kota atau Forkot. Sekarang mereka berkuasa dipemerintahan di segala sektor. Umat muslim dipecah belah dengan memakai nama-nama partai Islam, partai nasional sekuler dan partai liberal. Yang menamakan partai Islam inilah yang anti pada Pancasila dan hukum-hukum syariat Islam. Kenapa umat Islam mudah dipecah-belah ? Karena umat muslim yang mudah dipecah belah itu lupa pada ayat suci Al-Qur'an dalam surah Al-Mu'minun ayat 52 yang artinya : " Sesungguhnya agama tauhid ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah TUHAN mu. Maka bertakwalah kepada-KU. " Gejal kerusakan moral sangat dekat indikasinya dengan masyarakat yang menjadi manusia nihilis, karena Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW dikesampingkan untuk memperoleh kebutuhan hidup. Agama dianggap sebagai tidak memiliki hasil hidup. Moral adalah urusan pribadi, bukan urusan masyarakat. Dari sinilah muncul manusia atheis, tidak ingin Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah sebagai pedoman kemasyarakatan. Bento sama dengan benci Soeharto adalah orang komunis yang marah kepada umat muslim, TNI dan POLRI yang menumpas habis komunisme. Demokrasi tempatnya bento-bento yang mau membalas dendam, mau memecah belah kaum muslimin. Mau mempermalukan dan merusak wibawa dan kehormatan TNI dan POLRI di mata rakyat Indonesia dan di mata dunia. Awas teriakan Bento memprovokasi rakyat Indonesia. Melawan Pancasila dan hukum-hukum syariat Islam. Kita harus mempertahankan Pancasila dan UUD '45 yang bermuatan Piagam Jakarta. Dimana KETUHANAN YANG MAHA ESA MEWAJIBKAN UMAT ISLAM MELAKSANAKAN HUKUM-HUKUM SYARIAT ISLAM. Bersatulah untuk Islam yang satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar