Kamis, 21 November 2013
PENGANUT DEMOKRASI YANG MEMPROKLAMIRKAN KEMERDEKAAN BANGSA ASING UNTUK MENGUASAI INDONESIA DENGAN KEDOK INVESTASI
Pada umumnya penganut demokrasi itu seperti ular kepala dua. Bermuka dua, lidahnya bercabang dua seperti juga bunglon yang dapat berganti wajah dan kulitnya. Jika diumpamakan sebagai manusia, para penganut demokrasi itu merupakan orang-orang munafik. Sangat tidak bisa dipercaya. Suka berkhianat. Suka berbohong, penghasut dan senang menbgadu domba. Seperti zionis yahudi israel dan amerika.
Bacalah Al-Qur'an sebelum rabun mata. Bacalah Al-Qur'an sebelum katarak mata. Bacalah Al-Qur'an sebelum mata buta. Seorang Islam jauh dari Al-Qur'an maka pada keinginannya apapun akan diperbuatnya asal kekuasaannya tak tergoyahkan. Bahkan penganut demokrasi suka berkhianat kepada bangsa dan negaranya. Lebih mau menjadi kaki tangan bangsa asing dari pada kesetiaannya kepada bangsanya atau negaranya.
Perkataan demokrasi dari mulutnya merupakan perlawanannya kepada agama. Sebab demokrasi itu dalam ideologinya anti agama dan anti tuhan. Kebebasan tak bertepi memperlihatkan anti agama. Kebebasan tanpa agama memperjelas anti Tuhan. Kebanyakan orang-orang penganut demokrasi sering memakai topeng Islam, topeng agama Kristen, memakai topeng Hindu, memakai topeng Buddha dan memakai topeng Katolik. Sengaja topeng-topeng itu mereka pakai supaya agama itu hilang kehormatannya, kurang kewibawaannya dan hilang kepercayaan terhadap agama. Mereka sebenarnya musuh Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila. Sama dengan komunisme.
Dalam surah Asy-Syuura ayat 13 Allah mengingatkan kita yang terjemahannya sebagai berikut :
"Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa. Yaitu : tegakkanlah agama ini dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang yang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada kepada agama itu orang yang dikehendakinya dan memberi petunjuk kepada agamanya orang yang kembali kepadanya."
Penganut demokrasi harus dihalangi dan dirintangi supaya tidak menjadi presiden. Apabila penganut demokrasi menjadi presiden, maka akan susah bagi Indonesia berdaulat bagi kemerdekaannya yang telah dicapainya. Sebab penganut demokrasi membuat Indonesia kehilangan semuanya dan bangsa Indonesia pun terjajah karena sistem demokrasi itu memang untuk menghancurkan negara dan agama. Sebelum itu dipecah belah dulu antara daerah dengan daerah, antara etnis dengan etnis, antara agama dengan agama, antara masyarakat diciptakan kerusakan. Sebab itu berhati-hatilah memilih pemimpin atau presiden di negara kita ini. Demokrasi itu tak dapat dibantah lagi merupakan alat politik zionis yahudi amerika, anti Pancasila dan anti hukum syariat Islam.
Bila saja demokrasi itu tegak dan kokoh di NKRI, berarti bangsa Indonesia ahrus berjuang kembali untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Kekayaan NKRI yang makmur dan serba ada akan digenggam oleh bangsa asing. Karena demokrasi itu adalah memproklamirkan bangsa asing berkuasa di Indonesia melalui kedok INVESTASI ORANG ASING.
Umat Islam diseluruh Indonesia yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW marilah bersatu untuk ISlam yang SATU. Indonesia haruslah berdaulat dalam kemerdekaannya. Lenyapkan anjing-anjing bangsa asing yang berwajah Indonesia. Tegakkan hukum-hukum Syariat Islam.
CATATAN : Pancasila hanyalah ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar Negara Republik Indonesia. Di atas Pancasila itu adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Hidup dan kehidupan kita berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Bernegara dan berbangsa itu harus diikat dengan hukum-hukum syariat Islam supaya tetap agama ISlam yang mempengaruhi NKRI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar