Senin, 20 Januari 2014

FALSAFAH BERPIKIR J.M. BOCHENKY TERJENGKANG OLEH SURAH AL-HAJJ AYAT 18

Sangat mengecewakan dan mencemaskan perubahan dunia melalui berpikirnya manusia terhadap keinginan dan kebutuhan kehidupan manusia melalui ilmu pengetahuan tanpa berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Konsen dari pikiran manusia yang tidak mengikuti disiplin peraturan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah manusia dan dunia terjebak pada kebutuhan yang tidak memperdulikan Tuhan, peraturam, hukum-hukuim dan vonis Allah SWT. Akibatnya manusia menjadi robot yang berpikirnya di kendalikan oleh rangsangan biologisnya. Al-Qur'an adalah ilmu Allah SWT bagi kehidupan manusia untuk dunia dan akhirat. Ilmu pengetahuan yang muncul dari pemikiran manusia akan membajak kedisiplinan manusia pada rukun iman dan rukun Islam. Pengalaman hidup tidak berpegang kepada keutuhan dua kalimah syahadah, maka manusia itu akan jatuh pada kemurtadan atau kemunafikan. Alam semesta merupakan bagian dari ilmu Allah. Penciptaan Allah inilah yang memperjelas isinya adalah Al-Qur'an. Segala sesuatu penciptaannya mengajak menusia untuk dapat menyadari bahwa manusia itu tidak dapat melawan Allah SWT dengan ilmu pengetahuan dan berpikirnya manusia. Al-Qur'an menjelaskan pada surah Al-Hajj pada ayat 18 yang terjemahannya sebagai berikut : " Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia ? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." Manusia harus melihat alam semesta ini. Sebab pada ayat-ayat Al-Qur'an yang harus dipikirkan dengan keyakinan dan ketundukkan kepada ketentuan Allah dalam keperkasaan dan kebijaksanaan Allah terhadap kehidupan makhluknya. Pemikiran manusia dapat ditundukkan dari kesadaran bahwa manusia itu adalah Allah yang menciptakannya. Niat berpikir itu bukanlah suatu kebebasan yang melanggar aturan, peraturan, hukum-hukum dan vonis Allah SWT. Bila niat itu keluar dari rel ketundukkan kepada Allah SWT, maka akan memperbanyak dosa dari perbuatan yang menentang ketentuan Allah SWT. Pemecahan persoalan dapat diselesaikan apabila Al-Qur'an menjadi pedoman solusi dari persoalan itu untuk meyakinkan kebenaran tidak lagi diragukan. Tidaklah heran J.M.Bhocenky yang bertanya berpikir itu apa ? Maka jawaban berpikir itu merupakan kedisiplinan aturan, peraturan, hukum-hukum dan vonis Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur'an. Ilmu pengetahuan yang lahir dari pemikiran manusia bagian terkecil sebesar zarah yang berterbangan. Pemikiran atau berpikirnya manusia itu adalah penipuan diri sendiri yang bertempat pada ruang omong kosong apabila tidak berpedoman kepada Al-Qur'an. Maka bersatulah seluruh umat Islam di Indonesia dan dunia untuk Islam yang satu supaya berpikir kita itu berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Berubahnya manusia itu jika banyak membaca buku tanpa pedoman Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah. Sekarang ini banyak intelektual memberhalakan buku-buku dari pemikiran bangsa asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar