Senin, 20 Januari 2014

BONGKAR KEBIASAAN LAMA ADALAH KODE ATAU SANDI PEMUDA KOMUNIS SEBELUM PEMBERONTAKAN G 30 S/PKI TAHUN 1965

Pada tahun 1963 sebelum pemberontakan PKI G-30-S, bongkar kebiasaan lama pernah didengungkan pemuda komunis (pemuda rakyat), salah satu badan otonom organisasi PKI (Partai Komunis Indonesia), sebagaimana pula yang disinyalir Departemen Penerangan (DEPPEN). Saat itu PKI memakai perkataan kode atau sandi yaitu "tenggelam" atau "menenggelamkan" sebelum melakukan pemberontakan terhadap presiden Soeharto dengan alasan melawan dewan jenderal. Pemuda komunis waktu itu sering mengucapkan "bongkar kebiasan lama" yang artinya : hancurkan dewan jenderal, hancurkan Pancasila, hancurkan UUD'45 , hancurkan semua agama, hancurkan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah dan hancurkan rukun iman dan rukun Islam yang dianggap PKI sebagai kebiasaan lama dan harus dibongkar dan diganti dengan komunisme. Kemudian munculnya lagu genjer-genjer dan sebelum pemberontakan komunis ketiga kalinya pada tahun 1998 muncul bento, yaitu benci soeharto. Sekarang muncul lagi sebutan "bongkar kebiasaan lama" didengungkan oleh media berulang kali. Apakah mungkin ada pemberontakan PKI gaya baru supaya demokrasi kukuh di Indonesia ? Tentu saja, mereka yang menyebut kata demokrasi dari mulutnya sudah dipastikan merekalah komunisme gaya baru yang sebenarnya anti agama, anti Tuhan dengan memakai topeng-topeng untuk menghilangkan jejak-jejaknya. Jelas sekali saat demokrasi dijalankan pemerintahan 2004-2014 banyak ditempati orang-orang sipil yang anti alm. presiden Soeharto. Orang-orang sipil komunis gaya baru sengaja ditempatkan di staf khusus dan ditempatkan sebagai penasihat presiden supaya demokrasi ditegakkan. Karena pada umumnya orang-orang sipil yang berada di istana itu kebanyakn orang-orang sipil yang anti Pancasila dan anti hukum syariat Islam. Dalam Al-Qur'an dijelaskan pada surah Al-Jaatsiyah ayat 23 yang terjemahannya sebagai berikut : " Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memebrinya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat ? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ? " Sebenarnya orang yang anti Alm. presiden Soeharto itu adalah orang-orang yang anti Pancasila dan anti hukum-hukum syariat Islam. Tidaklah heran reformasi 1998 merupakan pemberontakan komunis yang ketiga kalinya, memperjelas Pancasila dan hukum-hukum syariat Islam mau dihapus dari Indonesia. Apakah dengan kode atau sandi perkataan "Bongkar kebiasaan lama" pertanda pemuda komunis yang berbaju demokrasi akan melakukan sesuatu lagi ? Bersatulah umat Islam di seluruh Indonesia untuk Islam yang satu. Pemerintahan 2004-2014 adalah kesalahan umat muslim memilih presiden dan partai-partai yang memakai topeng-topeng dan dibalik topeng itu adalah manusia zalim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar