Senin, 20 Januari 2014
JADIKAN PAHLAWAN NASIONAL PRESIDEN SOEHARTO DAN YANG MENOLAKNYA ADALAH KOMUNIS GAYA BARU. BERSATULAH UNTUK ISLAM YANG SATU.
Gelar pahlawan nasional pembangunan yang disandang oleh almarhum presiden Soeharto kemakmuran merata yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan gedung-gedung dan jalan tol bermunculan di Jakarta dan kota-kota di seluruh Indonesia. Di tangan Soehartolah Indonesia dikenal dan disegani, dihormati dan dipuji bangsa-bangsa asing. Rakyat yang tidak berpolitik kehidupannya aman, tentram dan damai. Kebutuhan sehari-hari mencukupi. Sembilan bahan pokok sehari-hari berharga murah dan tersedia penuh. Pada saat itu rakyat dapat hidup cukup dengan uang Rp 25.000,- saja. Harga beras Rp 750,- dan Rp 1.000,- per liter. Dan kurs rupiah sekitar Rp 2.000,- atau Rp 2.500,-. Nilai kurs rupiah Indonesia yang menentukan bukan amerika atau bangsa lainnya.
Pada waktu itu orang-orang politik yang mau jadi presiden merasa gelisah, karena rakyat mencintai Soeharto sehingga terpilih menjadi presiden secara konstitusional. Penganut komunis diobrak-abrik dan dihancurkan sehingga orang-orang penganut komunis bertebaran mencari tempat. Hanya orang-orang komunis yang tidak bisa masuk ke partai Golkar. Selebihnya banyak yang mesuk ke partai-partai lain. Bergabung pada penganut sekuler. Bergabung pada penganut liberal. Bergabung pada penganut demokrasi dan bergabung dengan partai golongan munafik.
Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar selalu ditentang oleh partai-partai lainnya dan orang-orang yang bergabung dalam LSM, orang-orang sekuler, liberal, komunis, penganut demokrasi dan kaum munafik sangat membenci Golkar karena Soeharto. Membenci PArtai Bulan Bintang karena berjuang menegakkan syariat Islam. Kemudian muncul Petisi 50 yang sangat anti Soeharto. Hal ini sangat menggembirakan orang-orang komunis, sekuler, penganut demokrasi dan orang-orang munafik. Namun keberadaan Petisi 50 tidak lama karena "digebuk" Presiden Soeharto. Tokoh-tokoh Petisi 50 inilah yang melakukan gerakan politik untuk menumbangkan pemerintahan Soeharto. Bekerja sama dengan komunisme, tokoh-tokoh cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan tokoh-tokoh cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN). Dan para intelektual dosen dan rektor yang tergabung dalam CSIS, ICMI, LIPI mereka menyebut sebagai gerakan tanpa bentuk (OTB), Partai Rakyat Demokrasi (PRD), Forum Kota (Forkot), Papernas sehingga terjadilah pemberontakan PKI yang ketiga kalinya. Mereka menciptakan komunis gaya baru karena sistem demokrasi itu adalah sistem organisasi agama anti Tuhan.
Setelah presdien Soeharto berhenti pada tahun 1998, Indonesia menjadi kacau balau. Demokrasi membuat NKRI menjadi gudang tawuran, kejahatan, sarang korupsi, mafia narkoba, dan agama menjadi rusak. Ketuhanan Yang Maha Esa mau dihapus dalam Pancasila. Beginilah kenyataan dari hasil perbuatan komunis gaya baru. Apakah hal ini disengaja ? Disinyalir memang situasi dan kondisi demokrasi alat politiknya anti agama anti Tuhan sangat berhasil dipakai oleh antek-anteknya zionisme yahudi amerika di Indonesia.
Barulah semua kita menyadari bahwa pemerintahan Soeharto membangun negara ini dengan keamanan sangat berhasil. Mungkinkah rakyat Indonesia merasakan kembali kemakmuran dari hasil kerja bangsa Indonesia sendiri ? Karena itu, jadikanlah Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Mengapa presiden Soeharto dijegal supaya tidak dijadikan pahlawan nasional ? Tentu saja yang menghalanginya adalah mereka para komunis yang bermantel demokrasi yang berkomplot dengan penganut sekuler, penganut liberal, penganut demokrasi dan golongan munafik. Seharusnya pemerintahan sekarang ini menjadi sadar bahwa almarhum Soeharto sepantasnya menjadi pahlawan nasional karena perjuangannya menyelamatkan Pancasila dan untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Al-Qur'an pada Surah At-Tahrim Ayat 9, Allah SWY berfirman : " Hai NAbi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Dari firman Allah tersebut bersatulah seluruh umat Islam di Indonesia bahkan di seluruh dunia untuk Islam yang satu. Bersatulah umat muslim India, muslim Pakistan, muslim Tionghoa, muslim yang ada di timur tengah, muslim yang ada di eropa. Mari kita kibarkan panji Islam, hukum-hukum Syariat Islam, melawan musuh-musuh Islam demi negara, bangsa dan agama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar