Jumat, 02 Mei 2014
ALMARHUM JENDERAL SOEHARTO MENGATAKAN NEGARA PANCASILA BUKAN NEGARA SEKULER. NEGARA YANG BERKETUHANAN YANG MAHA ESA (DOK.DEPPEN). BERSATULAH UMAT ISLAM UNTUK ISLAN YANG SATU.
Janganlah menjadi orang munafik atau menjadi orang murtad, karena tidak mau melaksanakan hukum syariat Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Sebagai umat Islam wajib hukumnya menjalankan hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Bila anda menentang hukum-hukum Allah padahal anda adalah muslim, maka jatuh hukumnya menjadi munafik.
Allah itu menentukan segala sesuatu. Apabila sudah ditetapkan oleh Allah, maka ketentuan itu adalah mutlak tak dapat diganggu gugat. Kemutlakan inilah yang memperlihatkan Allah SWT itu Maha Kuasa. Tak dapat dilawan atau ditentang oleh siapapun juga. Kemutlakan itu milik Allah. Perintah-perintah Alla harus dijalankan di muka bumi ini. Tidak ada satu kekuatan pun yang dapat melawan dan mengalahkan Allah SWT. Sesungguhnya manusia harus mewaspadai pejuang demokrasi atau penganut demokrasi yang ikut memberontak tahun 1998 yang disebut mereka sebagai Raformasi 1998. Bersama-sama dengan para penganut komunisme, sekuler, liberal dan para munafik.
Pejuang demokrasi itu mempunyai visi dan misi antara lain :
1. Menegakkan zionisme yahudi amerika
2. Mengkristenkan Indonesia
3. Menjadikan Indonesia menjadi negara komunis
4. Mengganti dasar negara Pancasila
5. Menghancurkan umat Islam dengan cara membela minoritas melawan mayoritas.
Demikianlah kenyataan ini sudah terlihat di depan mata umat muslim. Ternyata di Indonesia ini tak dapat dibedakan ana muslim yang tunduk kepada perintah Allah SWT dengan orang-orang munafik yang kelihatannya Islam tapi sangat kuat ideologi demokrasinya. Celakalah negara ini ila ada orang yang memadamkan proses keadilan dan kebenaran yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Ini sama dengan pengkhianatan terhadap diri sendiri. Hal ini diperingatkan dalam Al-Qur'an dalam surah Al-Mujadilah ayat 5 yang terjemahannya sebagai berikut : Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan.
Apa yang terlihat dalam pemerintahan negara tahun 2004-2014, merelakan Ketuhanan Yang Maha Esa dipudarkan dengan mempergunakan demokrasi liberal yang disebarkan oleh orang-orang sekuler, liberal dan komunis yang menentang habis-habisan Piagam Jakarta masuk kembali ke dalam UUD 45. Ada Pancasila dipergunakan demokrasi. Maka terlihatlah partai-partai, lsm-lsm dan pers yang ikut melaksanakan visi dan misi mengkristenkan Indonesia, ikut mengkomuniskan Indonesia, ikut mengganti dasar negara Pancasila, dan ikut melawan mayoritas umat muslim dengan membela minoritas.
Tidak heran Indonesia menjadi kacau balau akiat kejahatan demokrasi terhadap mayoritas umat muslim yang mengalami kemiskinan, pengangguran, korupsi dan narkoba. Kesemuanya itu diadakan seagai taktik dan strategi pengkristenan Indonesia dan pengkomunisan umat muslim di Indonesia. Maka marilah kita menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu untuk Islam yang satu. Kita harus menjaga agama, negara, Pancasila dan UUD 45 supaya negara ini tetap bersatu padu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar