Jumat, 20 Februari 2015
MELIHAT PILPRES 2014
Revolusi mental mao tse tung berkesimpulan sebagai berikut tentang long march :
1. Mengajak orang miskin desa dan orang miskin kota untuk berubah pola pikirnya.
2. Melakukan perubahan tanpa agama tanpa Tuhan
3. Mengedepankan ideologi materialisme
4. Merebut kekuasaan kemudian kekuasaan dilakukan dengan tirani sipil. Sedangkan presiden hanyalah petugas partai. Karena partai adalah negara.
Komunisme memang telah memperlihatkan existensinya dengan memproklamirkan revolusi mentalnya mao tse tung dalam pilpres 2014 didukung oleh tv swasta seperti tv swasta indosiar, sctv, metro tv, tv kompas, rajawali tv, jaktv, riet tv dan rri adalah suatu radio pemerintah ri yang mengikuti komunisme. Kesemuanya itu menegaskan sorang cina kaya raya yang menjadi anjing amerika tinggal di Cikarang memiliki saham besar di tv swasta yang disebutkan di atas untuk mendukung komunisme supaya capres Prabowo dan cawapres Hatta Rajasa serta gabungan partai Islam kalah dan ditolak gugatannya di MK. Stasiun TV Swasta itu sangat tidak meyukai Prabowo dan Hatta Rajasa. Mereka lebih senang kepada orang komunis. Sedangkan cina kaya raya yang tinggal di Cikarang itu mengadu domba supaya Indonesia hancur.
Dalam negara Pancasila banyak tokoh dan para intelektual hanya memikirkan diri sendiri dan tidak mau melihat umat muslim dan bangsa Indonesia menjadi baik, terhormat dan disegani bangsa asing. Tetapi anya mau melihat realitas yang temporer siatnya, tidak mau melihat Indonesia terlepas dari kendali "asing". Lebih mau mengadu domba dan menghasut supaya masyarakat terpecah belah. Mereka itu penganut sekulerisme, materialisme, liberlisme, munafik, komunis mau dikuasai bangsa amerika, bangsa rrc, bangsa israel dan orang-orang kaya yang mau memperbudak para tokoh dan para intelektual. Dan para nasakom melihat yang terjadi pada pilpres 2014, kpu dijadikan pintu masuk komunis dan sekutunya. Seab orang-orang KPU 2014 disinyalir anteknya bangsa asing dan antek bangsa rrc.
Harus diketahui umat muslim, bahwa komunisme itu sama dengan sekulerisme, liberalisme dan nasakom (nasionalis agama komunis). Jadi tidak ada bedanya satu sama lainnya.
Almarhum Presiden Soeharto memperjelas : Agama mengngatkan bahwa disamping nilai-nilai kebendaan masih ada nilai-nulai kerohanian yang diajarkan oleh Tuhan lewat Nabi-abi dalam kitab-kitab suci. Mementingkan salah satu dan mengabakan yang lain akan sangat merugikan pertumbuhan dan perkembangan hidup. Karena itu harus selalu menjaga keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam kehidupan lahir dan batin, kehidupan kebendaan dan kehidupan rohani (dokumen deppen RI)
Kenyataan kehidupan bernegara dan berbangsa sekarang ini menggambarkan banyak para tokoh, para akademisi dan intelektual yang menganut komunis, sekuler dan liberalisme. Suka berdusta dan selalu khianat kepada siapa saja. Memperlihatkan tabiat mereka tidak menerangi jalan hari depan negara dan bangsa Indonesia. Karena tidak taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mereka pada umumnya anjing amerika, anjing zionis yahudi israel, anjingnya rrc dan bertujuan untuk membunuh umat muslim dan merubuhkan Pancasila yang dianggap mereka memasung pergerakan ideologi anti agama anti Tuhan.
Selain itu mereka membenci Pancasila karena sila-silanya menghalangi tumbuh dan berkembangnya demokrasi liberal. Mereka tidak menyetujui kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sebenarnya mereka adalah lebih mementingkan harta, kekuasaan dan perempuan di mana dalam demokrasi liberal kondom-kondom berserakan entah pejabat yang memakainya, entah pengusaha, entah para penganut agama-agama yang memakainya.
Komunisme, sekulerisme, dan liberalisme serta nasakom adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mereka menghendaki negara dan bangsa Indonesia mengalami kemerosotan martabat dan hilangnya kehormatan di mata bangsa dunia. Sebab itulah mereka melakukan supaya umat muslim tercela dan terhina melalui fitnah berpikir salah dan berbuat salah. Sehingga hilangnya kebenaran dan hilangnya kemuliaan diri bangsa Indonesia. Begitulah orang komunis, orang sekuler dan orang liberal melahirkan keburukan kepada negaranya sendiri. Tidak heran mereka sangat anti kepada hukum-hukum syariat Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.
Segala yang ada di negara ini tidak ada artinya jika kita tidak mau membela Allah SWT dan Rasulullah SAW, membela negara kesatuan Republik Indonesia karena Allah SWT telah memperingatkan dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman ayat 33 yang artinya sebagai berikut : Hai manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang pada hari itu seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu. Dan jangan pula penipu syaitan memperdayakan kamu dalam menaati Allah.
Peringatan Alla dalam Qur'an ini hendaknya menggugah iman dan takwa kita kepada Allah. Bersatulah bangsa Indonesia dengan rukun iman dan rukun Islam. Shalat dan dzikir memberi kekuatan batin dan pemikiran melawan musuh-musuh Islam dan musuh-musuh NKRI. amandemenlah UUD 45 untuk menghilangkan demokrasi liberal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar