Jumat, 20 Februari 2015

NASAKOM SAMA DENGAN PKI GAYA BARU SANGAT ANTI ISLAM DAN ANTI KEPADA HUKUM-HUKUM SYARIAT ISLAM. SEBENARNYA MEREKA MENOLAK KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM PANCASILA

Pada tahun 2014 tanggal 9 April ketika pemilihan presiden muncul suatu gerakan nasionalis agama komunis (nasakom) gaya baru, sama dengan PKI gaya baru. Nasionalis itu kaum kafir dan kaum musyrik, sekuler, liberal dan pluralisme agama. Agama para kyai , ustadz dan santri yang anti Islam dan anti partai Islam. Komunisme itu adalah orang penganut atheis, anti agama anti Tuhan, tidak beragama dan tidak mempercayai Tuhan. Nasakom adalah bentuk gerakan yang berpihak kepada komunisme, bahkan mendukung orang-orang komunis menjadi pejabat negara. Nasakom ini tempat berkumpulnya orang kafir, orang musyrik, orang sekuler, orang liberal dan orang komunis. Nasakom ini bergerak mendukung komunis, membela komunis dan menjadi benteng komunis supaya tidak mendapat serangan dari umat muslim. Mereka orang Islam hanya sebagai topeng saja tetapi sebenarnya mereka membenci Islam bahkan hati mereka itu sebenarnya komunis. Mereka menghendaki yang menjadi presiden Republik Indonesia yaitu orang komunis. Mereka memproklamirkan revolusi mentalnya mao tse tung suatu aliran komunis rakyat republik cina (RRC). Tidak heran strategi lanjut anak komunis (SLANK) sangat antusias dengan revolusi mentalnya karena slank merupakan tempat berkumpulnya anak-anak komunis. Untuk meneruskan perjuanagn PKI untuk berkuasa di Indonesia. Almarhum Jendral berbintang lima Presiden Soeharto mengatakan : peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa yakni perlawanan habis-habisan dari rakyat Indonesia dalam melawan kekuatan asing yang berusaha mengembalikan kekuatan penjajah di tanah air. Semua pejuang masih tetap ingat bahwa semangat perlawanan yang menyala-nyala dan tak kenal takut. Semangat yang membuat tanggal 10 Nopember 1945 tercatat sebagai hari yang melambangkan kepahlawanan bangsa tidak dapat dipisahkan dari kalimah Allahu Akbar. Kalimah suci yang setiap hari dikumandangkan dari mesjid. Kesadaran bahwa hanya Tuhan Yang Maha Besar membuat bangsa tidak mengenal gentar dan takut menghadapi musuh yang lebih kuat dan lebih lengkap persenjataannya (Dokumentasi DEPPEN RI). Saat ini negara Pancasila larut dalam penderitaan lahir batin akibat globalisasi yang diprkalmirkan oleh pemimpin jahat george w bush dengan substansi perang salib melawan Islam dan membunuhnya dan merusak persatuan umat muslim melalui adu domba dan penghasutan orang-orang sekuler, komunis dan para kyai, ustadz dan santri yang memihak kepada komunis dan berjuang untuk kemenangan komunis yang mereka sebut nasakom. Bila melihat keadaan Indonesia tampak cantik dan menggairahkan, tetapi sebenarnya kecantikan Indonesia itu berpenyakit jantung bila terjadi peristiwa secara mendadak. Tak dapat lagi menyelamatkan Indonesia ini. Jangan bicara santun dan adil tetapi berbuat adil dan santunlah lebih dulu kepada diri sendiri. Allah itu Maha Melihat dan Maha menentukan, maka janganlah banyak tidur. Perbanyak amal ibadah berdzikir dan jangan tinggalkan shalat. Apa yang terjadi pada pilpres 2014 pada tanggal 9 Juli 2014 memperlihatkan lenyapnya kejujuran dan keikhlasan karena orang-orang nasakaom, sekuler, liberal dan penganut demokrasi liberal mengaduk-aduk berita melalui surat kabar, tv swasta, quick count untuk menghadirkan kecurangan, kejahatan pemilu, pemutar balik fakta, penghasutan dan adu domba. Perbuatan mereka memperlihatkan ingkar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi pedoman umat Islam. Mereka merupakan syaitan berbentuk manusia, tidak takut pada dosa dan tidak memperdulikan hari kiamat. Maka Al-Qur'an memberitahukan persoalan manusia ingkar dan zalim termaktub pada surah As-Sajadah ayat 22, terjemahannya sebagai berikut : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya ? Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. Ayat Al-Qur'an tersebut menerangkan kerelaa hati adalah mempertaruhkan jiwa hanya untuk Allah. Tidak dapat dipatahkan oleh fitnah, adu domba, atau penghasutan. Dalam kerelaan hati itu jasmani pun punya kesamaan pendapat yang berarti dengan jiwa dalam memperjuangkan hukum-hukum syariat Islam di Indonesia. Bersatulah bangsa Indonesia, jagalah negara ini dengan rukun Iman dan rukun Islam. Syariat Islam memperkukuh merah putih berkibar, menguatkan Pancasila dan UUD 45. Hilangkan demokrasi liberal dalam UUD 45 Pancasila dan UUD 45 adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ganyang komunisme, sekulerisme dan liberalisme. NKRI adalah negara berKetuhaan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar