Sabtu, 28 Maret 2015

KETIKA PEMERINTAHAN NEGARA MENGADU DOMBA DAN CAKRAWALA NEPOTISME MAKA NEGARA MENJADI KOCAR KACIR

Setelah Pemilu 2014 dengan kemenangan presdien berideologi revolusi mentalnya komunis Cina Mao Tse Tung dan roda pemerintahan 2014- ? Berjalan dalam kedustaan dan kesuraman hari depan bangsa Indonesia. Hal ini dapat ditandai sebagai berikut : 1. Ada gerakan dari partai pemenang mengganti Ketuhanan Yang Maha Esa diganti dengan Ketuhanan Beradab. Suatu dialektika pemikiran revolusi mentalnya komunis Cina. Kebocoran rencana ini keluar dari salah seorang anggota DPR dari partai pemenang pemilu 2014. 2. Ada para ulama, para kyai, para ustadz dan ustadzah dan para santri yang berpaham komunis bergabung dengan penganut agama kristen, penganut agama budha, penganut agama hindu dan penganut agama konghucu. Bergabung pula penganut komunis, sekuler, dan liberal. Sehingga gabungan ini menjadi nasakom gaya baru yang mendukung presiden terpilih pilpres 2014. 3. Pemerintahan 2014 merupakan pemecah belah yang dilakukan menhumkam yaitu memecah belah partai persatuan pembangunan (P3) menjadi dua. Ada PPP yang mendukung revolusi mentalnya komunis Cina untuk mendapatkan jabatan dan kedudukan. PPP ini adalah kumpulan orang-orang penjual agama untuk kepentingan pribadi menjadi pejabat dan berkuasa di pemerintahan. Tetapi sayang PPP sekuler ini sia-sia menjadi pendukung komunis Cina. Ada PPP yang berazaskan Islam, kukuh pada pendirian atau sikapnya pada Islam. PPP ini adalah kumpulan orang-orang yang anti komunis dan tidak mau menjual agamanya. 4. Pemerintahan 2014 melakukan pemecah belah DPR-RI menjadi dua yaitu Koalisi Indonesia Hebat yang berideologi revolusi mentalnya Cina komunis Mao Tse Tung. Sangat menentang koalisi Merah Putih yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. 5. Pemerintahan 2014-? juga memecah belah partai Golkar supaya berantakan sengaja dibenturkan sesama golkar disinyalir peranan wakil presiden turut andil memecah golkar. 6. Kemudian pemerintahan 2014-? mengadu domba antara KPK dengan POLRI. Terlihat disengaja karena presiden mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikannya. Pemerintahan komunis Cina Mao Tse Tung ini presidennya hanya jalan-jalan saja keluar negeri dan di dalam negeri belum menghasilkan bagi rakyat Indonesia. Kemiskinan dan kemelaratan bangsa Indonesia akan terus dialami. Hampir enam bulan kerja pemerintahan tidak menguntungkan rakyat. Omong kosong dan janji saja yang keluar dari mulut presiden dan menteri-menterinya. Al-Qur'an mengingatkan dalam surat As-Syuura ayat 44 terjemahannya sebagai berikut : Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim, ketika mereka melihat azab berkata "Adakah kiranya jalan untuk kembali ke dunia?" Dan ayat Al-Qur'an memperjelas di negara kita sekarang ini banyak masyarakat mengalami kesalahan karena tokoh-tokoh menjadi presiden dan para menteri pilihannya. Selain itu banyak orang Indonesia terperosok oleh pemikiran hawa nafsu dan budaya asing, sehingga menimbulkan polemik sesama masyarakat mengenai kehidupan dan kebutuhan sehari-hari. Rukun iman dan rukun Islam merupakan kewajiban pelaksanaannya di seluruh sektor pemerintahan negara, namun tokoh-tokoh yang dipilih masyarakat ternyat penentang hukum-hukum syariat Islam dan penentang Al-Qur'an dan sunnah Rasul SAW. Sehingga keadaan negara ini kocar-kacir terutama peranan ulama, kyai, ustadz dan ustadzah, para santri, lebih senang menjual agamanya untuk mendapatkan kekuasaan, harta, jabatan dan kehormatan bersekutu dengan komunis, sekuler dan liberal. Almarhum presiden Soeharto mengatakan ebagai berikut : Kesadaran dan kesetiakawanan sosial itu perlu diresapi kembali dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Tanda kesadaran dan kesetiakawanan sosial maka persatuan dan kesatuan nasional tidak mungkin tercapai, padahal persatuan dan kesatuan nasional merupakan syarat mutlak untuk terwujudnya stabilitas nasional tidak mungkin melaksanakan pembangunan bangsa dan negara dengan lancar dan sukses (Dok.Deppen RI) Perkataan itu membuat kita bertanya kepada pemerintahan negara Indonesia, mengapa di negara ini banyak orang-orang yang tidak sesuai perkataan dengan perbuatan. Tentu saja hal ini disebabkan menipu dirinya sendiri dan juga menipu orang lain. Sehingga dua kalimah syahadatnya dikubur dalam lumpur hawa nafsu keserakahannya. Bersatulah bangsa Indonesia yang beragama Islam. Jangan tinggalkan shalat lima waktu. Selalulah membaca Qur'an. Laksanakan sunnah Rasul SAW dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh makanlah sesudah lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Selalulah ingat akan kematian dan hari kiamat. Perbanyak dzikir. Indonesia harus berlaku hukum syariat Islam. Kuat dan kukuhkan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila. Pedomanilah Al-Qur'an dan sunnah Rasul SAW supaya NKRI tidak roboh akibat perbuatan cina komunis dan perbuatan sekuler, liberal dan pluralisme agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar