Sabtu, 18 Februari 2017

DEWAN PERS, KPI DAN ORANG-ORANG PERS TUKANG ADU DOMBA, PEMECAH BELAH UMAT ISLAM DAN MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

Indonesia setelah Reformasi 98 menciptakan kehidupan bangsa yang tidak jelas dasar negaranya. Mereka bebas berpedoman kepada demokrasi sedangkan Pancasila disia-siakan. Islam di Indonesia dipecah belah oleh kebebasan pers. Dewan pers merupakan sentralisasi gerakan orang-orang pers untuk melakukan adu domba dan berpihak kepada yang membayar. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terlihat sebagai perbatasan komunisme Soekarno. KPI akan memblokir golongan Islam yang mengungkapkan aspirasinya dengan alasan membela negara, padahal mereka itu membela komunis yang mau berjaya di Indonesia. KPI dan dewan pers merupakan kaki tangan komunis, JIL, kaum sekuler dan pluralisme agama, syaih dan ahmadiyah. Televisi swasta membantu komunisme supaya kuat dan berakar di masyarakat dengan menyebarkan gerakan nasional revolusi mentalnya mao tse tung. Di dalam Al-Qur'an disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 105 yang terjemahannya sebagai berikut : Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta. Begitulah Al-Qur'an menyebutkan orang-orang pencari berita itu adalah pendusta-pendusta dalam mengabarkan kepada orang lain, sehingga orang-orang pencari berita itu tak lain tukang gosip buruk dan tukang tipu dalam sebuah keinginan. KPI di zamannyapresiden dan wapres 2014 hingga saat ini memperjelaskan KPI itu tak lain kepanjangan tangan komunis pembela Indonesia sedangkan dewan pers yang di zaman presiden dan wapres 2014-? merupakan pusat konsentrasi gerakan pers yang anti agama dan anti Tuhan. Apabila pers itu tidak menyuarakan Islam itu teroris, radikal dan intoleran, maka orang-orang pers itu akan diberhentikan dengan alasan melanggar operasi gerakan dan orang pers itu dipecat. Sebab itulah dewan pers itu diisi oleh orang-orang berpaham sekulerisme, JIL, komunis dan pluralisme agama. Dalam perjalanan pers setelah reformasi 98 pers itu bebas untuk dapat ditakuti umat muslim. Tidak heran saat ini televisi swasta mengembangkan promosinya revolusi mental mao tse tung yang menggambarkan bahwa tv swasta itu adalah jaringan komunisme mao tse tung dan komunisme Soekarno. Mereka merusak Islam , merusak masyarakat, merusak NKRI, sehingga rakyat Indonesia ditipu dayakan oleh pers. Karena itu jangan percaya pada pers lagi. Ketahuilah kiamat itu sudah dekat tetapi tidak diketahui kapan terjadinya. Namun ada tanda-tanda kiamat, diantaranya bicara orang hina. Bersabda Rasulullah SAW : " Menjelang terjadinya kiamat akan ada tahun-tahun yang penuh tipuan, orang-orang jujur didustakan, pendusta dibenarkan, orang yang terpercaya dianggap berkhianat, pengkhianat dipercaya dan orang kecil lagi dihina pandai berbicara (H.R. Imam Ahmad) Hadis tersebut memperjelas saat ini pada pemerintahan presiden dan wapres 2014-? tanda kiamat itu mengambang ke permukaan bumi. Keadaan Indonesia sangat kacau, keruh. Para pendusta bertahta di pemerintahan, mereka berpedoman kepada dan patuh pada presiden dan wapres. Bukan berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Banyak penjilat-penjilat pemerintah atau penjilat kepada presiden dan wapres. Komunisme mereka terima asal jabatan tetap dipegang. Mereka menjual agama, menjual Islam, menjual iman. Di negara Indonesia saat ini banyak orang-orang bodoh di pemerintahan. Mereka tidak mengamal ma'ruf dan tidak menginginkan perkara mungkar. Indonesia negara komunis selagi presidennya 2014-? Presiden mengendalikan gerakan revolusi mentalnya mao tse tung. Umat muslim diam saja melihat Pancasila digusur pelan-pelan oleh gerakan revolusi mentalnya mao tse tung yang diproklamirkan presiden pada pemilu 2014. Almarhum Presiden Soeharto berkata : Yang penting untuk menjadi pegagan adalah bagaimana membina dan mengembangkan kehidupan beragama sehingga benar-benar memperkokoh landasan tegarnya masyarakat Pancasila yang diidam-idamkan. Hendaknya disadari bahwa kesalahan arah dalam pembinaan dan pengembangan kehidupan masyarakat. Karena itu diharapkan masalah pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama ini ditangani dengan sebaik-baiknya dan penuh hati-hati (Dok Deppen RI). Apa yang dikatakan almarhum Presiden Soeharto benar sekali. Setelah Presiden Soeharto berhenti pada masa reformasi 98 yang digerakkan tokoh-tokoh intelektual, komunis, liberal, sekuler untuk menggantikan Presiden Soeharto ternyata mendapat presiden yang menjual aset negara, korupsi, narkoba dan perbudakan karyawan (buruh) dengan kontrak kerja. Sekarang ini dalam pemerintahan Jokowi (penganut revolusi mentalnya mao tse tung) dan wapres Jusuf Kalla yang bunglon yang bermuka dua dan rakus kekuasaan, masyarakat mendapatkan informasi dari pers yang jahat, tukang adu domba,pemecah belah bangsa dan umat muslim, akibatnya berperilaku dan budaya masyarakat ditentukan oleh pers zionis israel, pers yahudi amerika, pers komunisme mao tse tung dan komunisnya Soekarno. Sebab itulah marilah bersatu seluruh muslim di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar