Kamis, 16 Februari 2017
PRESIDEN SOEKARNO (ALM.) MENGKUDETA DIRINYA SENDIRI SUPAYA SOEHARTO (ALM.) DIJADIKAN MANGSA TUDUHAN MAKAR. LALU TVRI DAN RRI AKTIF UNTUK MENYIARKAN SOEHARTO MELAKUKAN KUDETA
Soekarno (alm.) bersama dengan DN Aidit menumbuh kembangkan komunis di Indonesia dengan nama marhaenisme dan dijadikan satu tujuan untuk menegakkan nasakom di Indonesia. Soekarno (alm.) adalah melakukan gerakan gestapu. Ketika Soekarno datang ke pangkalan udara Halim Perdanakusumah, disitulah kepastian memperlihatkan adu domba angkatan bersenjata di mana perpecahan di antara ABRI berhasil dilakukan.
Kedatangan Soekarno (alm.) ke lubang buaya memperjelas memang benar Soekarno itu otak dari kudeta terhadap dirinya sendiri supaya DN Aidit ikut bersamanya dengan tokoh-tokoh PKI untuk mengkambing hitamkan Soeharto sebagai mengkudeta pemerintah.
Sesungguhnya kematian tujuh jenderal di lubang buaya itu adalah skenario Soekarno (alm.). Dari sinilah terlihat tujuan Nasakom itu tercapai. Para pendukung PKI, PNI memperbesar tuduhan kepada Soeharto gara-gara tidak tercantumnya nama Soeharto yang tidak dibunuh di lubang buaya. Surat kabar, TVRI dan RRI dan para wartawan dan masyarakat yang berpihak kepada PKI menuduh Soeharto terlibat. Memang pada waktu itu data dan fakta yang diputar balikkan dan disebarkan.
Dalam Al-Qur'an disebutkan pada surah An-Nahl ayat 90 yang terjemahannya sebagaimana berikut : Dan barangsiapa yang membawa kejahatan maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalas melainkan setimpal dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.
Pada waktu itu mata-mata PKI, PNI mengawasi orang-orang majlis musyawarah muslimin Indonesia (masyumi) baik tingkat kampung, kecamatan, kota dan kabupaten untuk mengetahui Masyumi itu berpihak kepada Soeharto. Ternyata agama kristen, hindu, budha dan katolik mendukung gerakan Soekarno dan komunisnya DN Aidit.
Kemudian DN Aidit mengambil alih kepemimpinan PKI setelah mendapat berita bahwa Soeharto didukung oleh semua agama di Indonesia. Inilah yang dikuatirkan DN Aidit dan komunis Soekarno. Setelah pemimpin PKI mulailah DN Aidit dan Soekarno melaksanakan pribumisasi komunisme.
Pada zaman sekarang ini setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wapres Indonesia menjadi materialisme sesuai dengan revolusi metalnyamao tse tung. Nasakom terbentuk sekarang ini terdiri dari NU, PDIP dan anak-anak keturunan PKI masuk istana, masuk DPR, masuk ke BUMN dan masuk menyusup ke partai-partai. Semuanya dilakukan supaya Indonesia dikuasai komunis secara perlahan-lahan. Apalagi sekarang ini jaringan komunis memasuki televisi swasta dengan mengumandangkan revolusi mentalnya mao tse tung. Jaringan komunis telah bertengger di TV Swasta. Sekarang tinggal sedikit lagi Indonesia menganut komunis gaya baru.
Maka almarhum presiden Soeharto mengatakan antara lain : Islam adalah agama besar dan menjadi pemeluk agama bukanlah merupakan keistimewaan melainkan lebih merupaka kewajiban dan tanggung jawab. Marilah dikerjakan tanggung jawab itu (Dok Deppen RI)
Begitulah kesadaran umat muslim terbangun atas perbuatan penistaan Al-Qur'an dan para ulama, umat muslim bangkit membela agamanya. Bersatulah seluruh umat muslim di Indonesia. Bersatulah semua sebagai tanggung jawab kita beragama Islam. Allahu akbar !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar