Jumat, 31 Mei 2013

KEBEBASAN PERS PEMECAH BELAH NEGARA DAN BANGSA INDONESIA UNTUK TERJADINYA PERANG SAUDARA. MAKA BERSATULAH UNTUK ISLAM YANG SATU

Perang adalah senjata zionis yahudi amerika dan inggris, perancis, jerman, belanda, untuk menaklukkan timur tengah, Asia, Afrika dan Indonesia yang tujuannya untuk mengeruk kekayaan dunia dan Indonesia. Semua itu berhasil dilakukan karena adanya penghianatan dalam negara. Maka pada 1998 terjadi pemberontakan komunis yang ketiga kalinya. Dan tokoh-tokoh pemberontakannya terdiri dari kaum komunis, liberal, sekuler dan kaum munafik dan para mahasiswa yang bodoh. Negara teroris amerika, israel, inggris, perancis, australia dan jerman sangat tidak senang melihat Indonesia menjadi negara makmur yang melaksakan hukum-hukum syariat Islam dan Pancasila. Padahal negara asing itu sesungguhnya menginginkan Indonesia menjadi negara bagiannya atau negara yang dikendalikan supaya kekayaan dan kesuburan Indonesia dapat dikeruk untuk kepentingan mereka. Umat Muslim harus mewaspadai tangan-tangan asing berwajah Indonesia yang penuh dengan kemunafikkan dan tidak memiliki kejujuran dalam beragama. Mereka mau menjual aset-aset negara dan menggadaikannya. Sehingga bangsa Indonesia terjajah oleh politik demokrasi yahudi amerika. Indonesia menjadi ruwet, tidak tertib, kacau dan tidak aman. Harga makanan dan minuman serba mahal, transportasi mahal dan kebohongan publik terjadi dimana-mana. Para pengumpat (pengamat) menambah panasnya hati masyarakat. Adu domba dan penghasutannya berhasil memecah belah masyarakat. Demikianlah kenyataan dari kebebasan pers. Pancasila adalah dasar negara Indonesia berdasarkan Islam. Pers Pancasila merupakan insan pers yang berideologi Ketuhan Yang Maha Esa. Berjuang menurut Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Menjelaskan sikap patriotisme untuk bangsa dan negara supaya dapat berdaulat penuh. Sekarang ini di dunia pers Indonesia yang berkuasa adalah pers liberal dan pers zionis yang menganut ideologi demokrasi yang menciptakan pers komunisme gaya baru yang menyerang habis-habisan TNI-POLRI dan umat muslim. Memperlihatkan TNI-POLRI-dan umat muslim tidak memiliki negara Indonesia. Namun pemerintahan membiarkan kebeasan pers itu menjadi predator. Kebeasan pers di Indonesia sengaja menjatuhkan kehormatan dan kemuliaan ajaran Islam. Sehingga agama Islam menjadi lebih jelak dari agama-agama lain. Kebebasan pers berperan besar dalam mengahncurkan moral generasi muda Islam. Keinginan komunisme pers bebas itu memang supaya PAncasila dan hukum syariat Islam tidak berkilau lagi di Indonesia. Dalam kehidupan ini seringlah ingat kepada Allah. Satu hari saja kita lupa kepada Allah SWT, jiwa raga kita sudah masuk ke dalam kubangan keingkaran. Bahkan kalau terus berlanjut hari-hari kita lupa kepada Allah, maka kita sudah masuk ke dalam kemungkaran terhadap Allah SWT. Keberadaan pers Pancasila adalah insan yang memiliki keyakinan agama, menyadari Allah Maha Esa menguasai langit dan bumi serta seluruh planet dan bintang-bintang. Allah yang memasukkan siang ke dalam malam dan memasukkan malam ke dalam siang. Kesadaran insan pers Pancasila ini membuat kekuatan jiwa raganya dengan keyakinan terhadap Allah Yang Maha Esa. Bersatulah umat Islam di seluruh Indonesia untuk Islam yang satu dalam rukun Iman dan rukun Islam. Bersatulah insan pers yang berjiwa Pancasila untuk membela Islam, membela negara dan bangsa. Sesungguhnya pers Pancasila itu adalah senjata untuk melawan pers liberal dan zionis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar