Sabtu, 21 Desember 2013
DARI ALIBI DAN INDENTIFIKASI POLITIK PETISI 50 ANTI SOEHARTO. MENGENDALIKAN ORANG-ORANG CIKAL BAKAL PKS DAN PAN YANG MENUMBANGKAN PEMERINTAHAN SOEHARTO.
Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri orang-orang cikal bakal PKS dan PAN itu dengan kerjasama orang-orang komunis, penganut demokrasi, penganut sekuler, penganut liberal, organisasi tanpa bentuk yang digerakkan oleh rektor dan dosen universitas. Partai Republik Demokrat beraliran komunis (PRD), Forum Kota (Orang miskin berpaham komunis) dan Papernas menumbangkan kedudukan Presiden Soeharto.
Petisi 50 anti Soeharto itu anggota sipilnya sekarang ini sedang berada di MPR, masih mengobarkan anti Soeharto. Anti Ketuhanan Yang Maha Esa dan anti hukum syariat Islam. Memakai topeng Islam supaya disebut sebagai orang Islam. Padahal mereka sangat berbahaya di bidang politik maupun gerakan anti Pancasila. PKS dan PAN tidak lepas dari kendali Petisi 50 ketika sebelum Soeharto berhenti, tetapi saat ini PKS dan PAN sangat fanatik kepada demokrasi (suatu alat politik zionis yahudi amerika). PKS dan PAN menganggap saat ini suatu kemenangan dalam menghapus Pancasila dan menentang keras adanya Ketuhanan Yang Maha Esa. PKS dan PAN menghendaki negara ini menjafdi milik pribadi. Negara ini tidak boleh menggunakan agama sebagai pedoman bernegara dan berbangsa dan negara harus bebas dari Tuhan.
PKS menyebut dirinya sebagai partai dakwah untuk menutupi visi dan misinya. Tidak heran dengan demokrasi yang ada sebagai sistem negara anggota PKS melakukan korupsi dan suap sapi. Mereka itulah orang-orang munafik ! Partai Amanat Nasional (PAN) suatu partai liberal, sedangkan anggotanya kebanyakan penganut sekuler yang menghendaki Ketuhanan Yang Maha Esa tidak diberlakukan pada dasar negara. Tidak heran PAN anti kepada Pancasila dan hukum-hukum syariat, Mereka memakai topeng Islam supaya disebut sebagai orang-orang Muhammadiyah. Padahal tingkah laku anggota PAN itu bertentangan dengan visi dan misinya Muhammadiyah.
Adapun Petisi 50 sudah "digebuk" habis oleh Soeharto sebagai presiden waktu itu. Kini anggota Petisi 50 itu tidak lagi bergerak di bidang politik, sehingga PKS dan PAN kehilangan backing. Maka demokrasi bagi mereka adalah tempat yang aman. PKS dan PAN itu menipu dan membohongi umat Islam. Mengatakan bahwa diri mereka jujur dan bersih, tetapi ternyata Partai Korupsi Sapi (PKS) dan korupsi-korusi lainnya. Benarlah apa yang terdapat pada dokumentasi dewan dakwah Islamiyah bahwa PKS dan PAN itu menentang keras Ketuhanan Yang Maha Esa dan hukum-hukum syariat Islam. Dalam surah Al-Munafiqun ayat 2 Allah berfirman : Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi manusia dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya petisi 50 itu tidak menghendaki Pancasila yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Petisi 50 menginginkan demokrasi liberal yang menjadi tangan kanannya amerika dan inggris. Maka diciptakanlah kelompok Petisi 50, tetapi segera digebuk oleh Soeharto.
Maka bersatulah umat Islam diseluruh Indonesia untuk Islam yang satu untuk bangsa Indonesia bersatu menggebuk para pengkhianat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar