Rabu, 19 Maret 2014

KEBEBASAN PERS ITU MERUPAKAN PENJAHAT KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB JUGA SEBAGAI PENJAHAT SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN JANGAN MENYESAL UMAT ISLAM MENJADI MINORITAS

Di seluruh dunia terjadi peperangan antar negara dengan negara yang disebabkan oleh politik dan kebebasan pers. Apa yang dilakukan oleh zionis yahudi amerika mempergunakan kebebasan pers membikin manusia saling tuding akibat pemutarbalikkan fakta. Hal ini dilakukan oleh kapitalisme dan orang-orang kaya yang menerbitkan surat kabar, televisi swasta dan radio sebagai alat penghancuran manusia dan agamanya dan sosial kemasyarakatannya atau pemilik-pemiliknya kemungkinan besar adalah kaki tangan zionis yahudi amerika. Kehadiran kebebasan pers menganut aliran demokrasi, suatu paham anti agama anti tuhan. Di mana nilai-nilai kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Sosial Kemasyarakatan, dihancurkan supaya muncul tirani sipil yaitu saling bentrokan, saling bunuh dan aling merebut kekuasaan yang berakhir pada hukum rimba. Amerika, Inggris, pemerintahan Indonesia tahun 2004-2014, Perancis dan negara di Eropa lainnya, memperjelas adalah negara asing bagi bangsanya sendiri. Sebab kebebasan pers manusia berada dalam belenggu ketakutan diktatornya pers terhadap kehidupan manusia. Indonesia sudah diperbudak oleh zionisme yahudi amerika, bahkan telah mengikuti perjanjian yang dinamakan Washington Consensus, artinya segala sesuatu harus mengikuti petunjuk zionis yahudi amerika dan memberikan kekuasaan kebebasan pers adalah penentu baik buruknya pejabat pemerintah, anggota TNI dan POLRI dan mencap atau menyebut umat Islam sebagai radikalis, anarkis dan teroris. Tidak heran kebeasan pers itu telah disusupi oleh orang-orang komunis. Memperjelas pers terlihat anti TNI, anti POLRI dan anti umat muslim. Semuanya yang terjadi di Indonesia setelah pemberontakan komunis yang ketiga kalinya di mana komunisme bergabung dengan penganut liberalisme, penganut sekulerisme, golongan munafik dan penganut demokrasi. Mereka menyebutnya sebagai Reformasi. Akibatnya semua isi Indonesia porak poranda dan kacau balau. Manusia saling bentrok. Agama-agama di Indonesia tidak berdaya. Pemerintah di bawah kendali kebebasan pers. TNI dan POLRI serta umat muslim takut pada kebebasan pers. Begitu hebatnya kekuasaan pers sangat menentukan baik buruknya bangsa Indonesia. Terjadilah sekarang ini tidak jelas mana yang baik mana yang buruk atau jahat. Zionis yahudi amerika telah berhasil menguasai Indonesia pemerintahan 2004-2014, TNI, POLRI, umat muslim dan umat beragama lainnya takluk kepada kebebasan pers zionis yahudi amerika yang berkerja sama dengan orang-orang reformasi '98 (komunisme gaya baru). Sebelum terlambat TNI dan POLRI serta umat Muslim harus mengembalikan Departemen Penerangan. Setiap koran, televisi swasta, radio, harus mendapat izin dari departemen penerangn. Dengan persyaratan pers harus melaksanakan pers Pancasila sesuai berada pada rel Lima Sila Pancasila. Ingatlah dan Takutlah pada peringatan Al-Qur'an pada surah Al-A'raaf pada ayat 182 Allah berfirman : Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui. Bersatulah umat Islam di seluruh Indonesia. Bersatu umat Islam yang satu. waspadalah jika kebebasan pers dibiarkan. Jangan menyesal Islam akan menjadi minoritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar