Rabu, 26 Maret 2014

NASIONALISME DEMOKRAT DISINGKAT NASDEM ADALAH POLITIK ZIONIS YAHUDI ISRAEL DARI THEODORE HARZL, SAMA JAHATNYA DENGAN KOMUNIS MAO TSE DONG DAN SAMA JAHATNYA DENGAN KOMUNIS KARL MARX. WASPADALAH INDONESIA TERCINTA, WASPADALAH.

Theodore Herzl mau menguasai dunia dengan alat politiknya Nasionalisme Demokrasi yang disingkat Nasdem untuk mengadu domba umat Islam dengan agama-agama lainnya, sehingga agama-agama itu hancur dan talmud menjadi tumbuh dan berkembang. Sasaran lainnya yaitu kebudayaan etnis dan peradaban suatu negara. Di mana negara tidak lagi berKetuhanan Yang Maha Esa karena diinginkan Nasionalisme Demokrasi (Nasdem) penganut semua agama itu baik dan benar termasuk talmud (pluralisme). Theodore Herzl menggunakan pula kebebasan pers supaya kebebasan pers itu dapat membentrokkan pemikiran agama, bernegara dan berbangsa untuk menciptakan ketakutan para pejabat pemerintah, TNI dan POLRI, umat muslim terhadap pers yang berbuat sewenang-wenang. Benar atau salah kebebasan pers lah yang menentukan. Nasionalisme demokrasi (Nasdem) memiliki misi untuk melemahkan kekuatan dan keperkasaan sebuah negara. Terutama merontokkan Indonesia dengan politik minoritas melawan mayoritas. Misi terus dijalankan sampai Indonesia lemah lunglai, maka ziois yahudi israel dan amerika menguasai sebuah bangsa dan negara dengan politik zionis atau dengan peperangan. Almarhum jendral berbintang lima Soeharto mengatakan tentang Indonesia adalah bangsa yang religius karena agama itu merupakan bagian dari hidup. Agama merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi ketahanan mental bangsa Indonesia (Dok. Deppen). Dari pernyataan Presiden Soeharto, muncul gerakan reformasi 1998, yaitu pemberontakan PKI yang ketiga kalinya dimana tokoh-tokoh cikal bakal nasionalisme demokrasi memberontak untuk menumbangkan Presiden Soeharto. Bersama PRD, Forkot, komunis, sekuler, liberal dan para mahasiswa yang bodoh. Cikal bakal PKS dan cikal bakal PAN, Nasdem adalah salah satu yang anti Soeharto dan anti Pancasila dan hukum-hukum syariat Islam dan untuk mengelabui bangsa Indonesia dengan memakai topeng-topeng. Nasionalisme demokrasi yang disingkat Nasdem menginginkan perusakan agama, merusak persatuan dan kesatuan bangsa, menghalangi umat muslim menjalankan hukum-hukum syariat Islam. Mereka termasuk salah satu golongan komunis gaya baru. Bergerak dalam kebebasan pers mengadu domba antar golongan Cina dengan bangsa Indonesia atau umat muslim. Nasionalisme demokrasi disingkat nasdem bergerak dibidang kebebasan pers dan komunis gaya baru merupakan dua wajah yang berbeda tetapi sama-sama mempunyai niat untuk berbuat jahat terhadap manusia, kepada Allah SWT dan kepada Rasulullah SAW. Juga kepada Pancasila dan akhirnya mereka memubihanguskan agama, Pancasila, Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Dalam surah Ar-Ruum pada ayat 8 memperingatkan yang terjemahannya sebagai berikut : Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka ? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang diantara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. Begitulah kenyataannya nasionalisme dan demokrasi disingkat nasdem Theodore Herzl, tokoh zionis israel memperlihatkan kejahatan pikiran dan pemikiran hawa nafsu yang menjalankan teknik mengelabui manusia sekelilingnya. Bahwa mereka menentang Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah, terutama rukun iman dan rukun Islam. Tidak mengherankan mereka berwajah keruh dan seperti kotor walau dipoles dengan topeng canggih sekalipun. Tetap saja wajahnya menyerupai penyembah lucifer yang memakai topeng. Manusia Nasdem tingkah lakunya pengadu domba. Memutar balikkan fakta. Kebebasan pers yang dianutnya adalah pers yang melakukan kejahatan kemanusiaan yang beradab dan melakukan kejahatan sosial kemasyarakatan. Hal yang menakutkan penganut nasionalisme demokrasi yaitu takut umat Islam beratu untuk Islam yang satu. Mereka takut dihancurkan dengan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah. Selain itu mereka juga dapat dihancurkan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila. Sebab mereka itu sama saja dengan komunis Mao Tse Dong dan komunis Karl Marx.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar