Rabu, 19 Maret 2014
RABIN DRANATH TAGORE YANG TERSUNGKUR PADA SURAH AL-AN'AM AYAT 59. BERSATULAH SELURUH UMAT ISLAM DI INDONESIA DAN DI DUNIA UNTUK ISLAM YANG SATU.
Dari lembaran-lembaran buku Gitanyali yang terdiri dari Gitanyali - musim panen bulan sabit dan burung-burung liar memperlihatkan yang dibentuk oleh imajinasi. Begitulah kesimpulan tentang Rabindranath Tagore dalam isi buku Gitanyali. Salah satu tulisan dalam Gitanyali yaitu tinggalkanlah segalanya, kidung dan mantera tasbih. Siapakah yang kau sembah di kuil yang gelap dan sunyi dengan pintu-pintu tertutup ini ? Bukalah matamu dan lihatlah Tuhan tidak ada di hadapanmu.
Suatu kepercayaan pada imajinasi merupakan kekosongan pemikiran pada suatu kenyataan. Penciptaan Allah SWT menandakan suatu realitas kekuasaan Allah SWT Yang Maha Bijaksana. Alam jin dan manusia memperjelas penciptaan Allah SWT itu harus mematuhi dan tunduk pada ketentuannya. Al-Qur'an adalah pedoman yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW, mewajibkan manusia untuk mengamalkan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW pada kehidupan sehari-hari. Shalat memperlihatkan penyembahan kepada Allah SWT dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Bukan dengan nyanyian, mantera dan bunga.
Kemudian kata Galis Banahi tulisan Rabindranath Tagore tentang panen. Salah satunya yaitu : Govinda guru Sikh yang Agung duduk di atas cadas membaca kitab suci. Ketika Ragunath, murid yang membanggakan kekayaannya datang dan bersujud padanya dan berkata "Telah kubawa hadiahku yang miskin dan tak berharga untukmu."
Kepercayaan yang muncul dari imajinasi manusia. Membentuk semua hal yang dibutuhkan dalam kepercayaannya dibentuk dengan tangan manusia. Sehingga terlihat kekuasaan yang dianggap Tuhan itu tidak punya kekuasaan apapun. Dari sini memperjelas bahwa kerohanian manusia yang menganut Tuhan yang dibentuk dari imajinasi adalah perbuatan yang tidak masuk di akal. Bagian lain dari Gitanyali yaitu bulan sabit. Salah satu tulisannya sebagai berikut : Engkau tersimpan di tempat suci bersama dewa dewi rumah kami, ketika memuja mereka, aku memujamu.
Ketika manusia tidak mengetahui kemana arah tujuan hidupnya, maka manusia itu manuju ke dalam kegelapan. Jika menuruti Tuhan yang terbuat dari imajinasi, maka syaitan-syaitan akan membentuk dirinya dari hasil buatan manusia yang disembah. Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW memberi arah jalan hidup manusia, sehingga tidak tersesat ke dalam lautan imajinasi manusia. Ayat-ayat Al-Qur'an bagi umat muslim. Pegangan yang utuh dalam menempuh kehidupan dunia menuju ahirat nanti.
Bagian lain dari burung-burung liar. Salah satu tulisannya yaitu : "Bahasa apakah yang kau gunakan, O lautan bahasa pertanyaan abadi. Bahasa apakah yang kau ucapkan O langit. Bahasa keheningan abadi.
Kepercayaan menurut imajinasi selalu meragukan. Timbul tenggelam kepercayaan itu akibat melihat penciptaan Allah SWT. Rabindranath mulai mersakan keraguan pada dirinya karena meletakkan cinta kepada tuhan yang dibuat dari imajinasi manusia. Dia berada di tebing yang curam karena kesombongan. Dia dibenturkan ketidakmampuan memilih, tetapi dia sadar yang terbaiklah yang memilihnya. Maka Al-Qur'an membuat Rabindranath Tagore tersungkur oleh surah Al-An'am ayat 59 yang terjemahannya sebagai berikut : Dan pada sisi Allah lah kunci semua yang gaib. Tak ada yang mengenalnya kecuali Dia sendiri dan Dia mengetahui yang di daratan dan di lautan. Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Ayat 5 surah Al-An'am memperlihatkan Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar dan Allah Maha Mengetahui. Ilmu Allah merupakan kunci-kuci semua yang gaib. Suasana dan situasi manusia adalah proses pengenalan tentang takdir. Dari Al-Qur'an Allah SWT tidak bertempat pada ruang dan waktu. Sebab Allah yang mengaturnya sehingga perputaran siang dan malam adalah perintah Allah.
Patung, besi, tembaga, tumbuh-tumbuhan, kidung atau nyayian, kuil, vihara dan mantera, muncul dari imajinasi manusia. Sedangkan alam semesta, jin dan manusia itu semuanya Allah SWT yang menciptakannya. Pikiran imajinasi itu tercipta dari hawa nafsu manusia. Manusia tidak dapat menyembunyikan dirinya yang berdosa, karena Allah SWT mengetahui segala sesuatu dalam kehidupan manusia. Allah SWT mengetahui biji sebesah zarah pun yang gugur di bumi gelap.
Dapatlah disimpulkan Rabindranath Tagore jika karya-karyanya dibedah dengan pisau Al-Qur'an, akan terasa mentah, tidak punya kerohanian. Yang ada hanya nafsu manusia yang ingin imajinasinya hidup terus dengan mendirikan kuil-kuil kardus. Kemudian nobel yang diterima Rabindranath Tagore dari perkumpulan zionis yahudi amerika memperjelas dalam karyanya mengandung keselahan dalam menyembah tuhan. Tetapi bagi orang-orang pluralisme agama, karya Rabindranath Tagore adalah karya nobel.
Bersatulah seluruh umat Islam diseluruh dunia dan di seluruh Indonesia. Bersatu dalam Islam yang satu. Bersatu umat Islam di India, umat Islam di Pakistan, muslim Tionghoa di RRC, umat Islam di Timur Tengah, umat Islam di Amerika dan umat Islam di Eropa. Musuh bersama kita adalah israel dan amerika serta sekutunya.
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar