Rabu, 19 Maret 2014

POLITIK ISLAM DALAM MEMPERJUANGKAN HUKUM-HUKUM SYARIAT ISLAM DALAM KETUHANAN YANG MAHA ESA DAN PANCASILA

Sangat mengherankan penganut sekuler itu kebanyakan berasal dari doktor, insinyur, profesor dan para intelektual. Mereka sangat tidak menyukai hukum-hukum syariat Islam dan mencari bagaimana teologi negara sekuler. Para penerus M. Natsir melanjutkan perjuangan Masyumi yaiitu menegakkan syariat Islam dalam kehidupan Indonesia. Mereka memperjuangkan Islam secara konstitusional. Di zaman Soeharto, M. Natsir sangat anti pada aliran sesat dan gerakan misionaris bangsa asing yang mau menghapus Islam di Indonesia dengan berbagai cara. Padahal sudah ada kode etik dari pertemuan wakil-wakil para misionaris dan Islam di Jenewa, Swiss pada tahun 1967. Dalam bukunya M. Natsir menyebutkan kegiatan misionaris asing di Indonesia tampak meningkat setelah meletusnya G 30 S/PKI. Misi misionaris asing dan agama lain di Indonesia melakukan cara-cara yang menyinggung perasaan umat Islam. Yaitu, memdirikan rumah ibadah tanpa mau mengikuti undang-undang yang sudah ada di Indonesia sebagai peraturan pemerintah. Partai Bulan Bintang adalah penerus perjuangan M. Natsir. Memperjuangkan hukum-hukum syariat Islam dengan pedoman Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW melalui konstitusional, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila yang mewajibkan melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Demokrasi tidak ada dalam Al-Qur'an. Setiap hal yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW akan ditolak keras. Partai BUlan Bintang adalah pemersatu umat Islam yang mau berjuang menegakkan dan menjalankan hukum-hukum syariat Islam. Apalagi sekarang ini, demokrasi telah meracuni pikiran dan pemikiran umat Islam. Sehingga menjadi sekuler, menjadi liberal, menjadi komunis, menjadi munafik dan murtad. Almarhum Soeharto orang baik. Sangat berpihak kepada Islam. Tetapi demokrasi Pancasilanya ditentang komunis, orang-orang sekuler, liberal, golongan munafik, tokoh cikal-bakal PKS dan PAN yang anti Ketuhanan Maha Esa dan hukum-hukum syariat Islam sangat menginginkan pemerintahan presiden Soeharto tumbang. Melihat situasi itu M, Natsir sangat cemas dan gelisah. Pancasila mau dihapus dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Moh, Natsir hanya mau Pacasila saja, tidak ada demokrasinya. Partai Bulan Bintang tidak gentar mengahadapi situasi dan kondisi apapun di Indonesi. Bahkan sekarang ini penganut demokrasi adalah penentang Islam. Mereka terdiri dari umat Islam dan umat agama lain. Kita melihat sekarang ini partai Islam bergerak memperjuangkan demokrasi berdiri kukuh di Indonesia. Hal ini dilakukan oleh anjing-anjing amerika, israel dan australia. Al-Qur'an menyebutkan dalam surah Muhammad ayat 7. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, jika kamu meneolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dengan salah satu ayat inilah Partai Bulan Bintang tidak akan berhenti memperjuangkan hukum-hukum syariat Islam. Kewajiban ini melibatkan seluruh umat Islam yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah sehingga tercapainya kehidupan Islami. Karena itulah bersatulah umat Islam di seluruh Indonesia dan diseluruh dunia. Bersatu untuk Islam yang satu. Mari umat Islam berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Jangan bergesek sedikitpun. Berjuanglah karena Allah SWT, hidup mati kita untuk Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar