Senin, 28 Juli 2014

KERUKUNAN BERAGAMA ATAU KERUKUNAN NASIONAL DICIPTAKAN BILA AGAMA-AGAMA MEMATUHI KEDISPLINAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Almarhum Jendral berbintang lima Presiden Soeharto mengatakan adalah kewajiban semua dalam negara yang berdasarkan Pancasila ini untuk menyuburkan kehidupan yang rukun antar umat beragama dan bahu membahu dalam membangun masyarakat (Dokumen Deppen RI) Anjuran ini tidak disukai orang-orang komunis, sekuler, liberal, penganut demokrasi dan orang-orang munafik. Mereka tidak menginginkan setelah berkuasanya komunis gaya baru sekarang ini. Pengadu domba antara Islam dengan Kristen, adu domba Islam dengan agama Hindu dan dengan agama Budha. Hal ini dilakukan oleh antek-anteknya israel dan amerika tergabung dalam nasionalisme demokrasi bikinan tokoh zionis theodore herzl. Sudah dipastikan siapapun yang menentang Pancasila dipastikan tidak mau umat Islam sebagai yang menentukan arah dan tujuan bernegara dan berbangsa Indonesia untuk membangun kedisiplinan nasional itu adalah sangat penting dan perlu. Dalam dunia manusia, Allah SWT emberikan pedoman hidup yaitu Al-Qur'an dan sunnnah Rasulullah SAW supaya Allah diingat setiap detik dengan berdzikir. Selalu berdoa meminta kepada Allah SWT supaya hidup dalam detik jam tidak menusuk jantung. Manusia modern menjalani hidup ini tanpa pedoman hidup sengaja disingkirkan untuk memuaskan keserakahan akan kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan harta dan mendapatkan jabatan, wanita atau sex untuk pelampiasan nafsu kebinatangan. Akibatnya manusia atau masyarakat dan negara mengalami keruntuhan akhlak, keruntuhan pikiran dan pemikiran yang mengakibatkan negara dan bangsa Indonesia berada dalam kendali kapitalis dan imperialis. Seharusnya kerukunan agama itu menciptakan kerukunan nasional dengan Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan melahrkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia. Al-Qur'an memberi penjelasan dalam surah Thaaha ayat 111 yang terjemahannya sebagai berikut : Dan tunduklah semua muka dengan berendah hati kepada Tuhan yang hidup kekal lagi senantiasa mengurus makhluknya. Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. Kerukunan beragama dapat menciptakan kerukunan nasional jika bangsa Indonesia mengakui bahwa Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW menjadi tonggak kerukunan nasional dimana hukum-hukum ang tercantum dalam Al-Qur'an ditegakkan dan dijalankan. Maka Indonesia menjadi makmur, adil dan saling sayang menyayangi hidup selama di Indonesia. Umat Islam bersatulah untuk Islam yang satu dalam menciptakan kerukunan beragama di atas hukum-hukum syariat Islam. Waspadalah terhadap penganut nasionalisme demokrasi karena mereka adalah anjingnya zionis israel dan yahudi amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar