Kamis, 31 Juli 2014

MELIHAT PILPRES 2014 : PRABOWO DAN HATTA RAJASA DIKEPUNG OLEH KAUM KOMUNIS, SEKULER, KAUM MUNAFIK DAN PENGANUT DEMOKRASI, LIBERAL DAN NASAKOM

Artis musik, artis film atau sinetron dan kaum selebritis terjebak dan terpengaruh komunisme. Terpengaruh sekulerisme dan menjadi munafik dan terpengaruh liberalisme. Saat ini mereka memakai topeng nasionalis dan topeng Islam karena mereka tidak mau negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada dalam Pancasila karena dianggap berazaskan Islam. Hal ini dijelaskan dalam pemilihan presiden mereka tidak lagi memperhatikan Islam. Mereka hanya sering dengan revolusi mental suatu gagasan komunis cina dari orang yang bernama mao tze dong yang mempergunakan long marchnya sebagai revolusi mental supaya memiliki kebencian kepada agama. Benci kepada Pancasila dan benci kepada Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Padahal diantaranya ada orang Islam yang shalat dan mau berpuasa tetapi semua ajaran Islam itu hanya pembalut tubuh kasar dan mempergunakan untuk pergaulan. Sebeanrnya mereka itu adalah orang-orang munafik, mangaku Islam tetapi tdak mau berpihak kepada kaum muslimin. Umat muslim hanya berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunna Rasulullah SAW yang dapat memperbaiki akhlaq yang sesat. Memperbaiki cara berpikir dan berpendapat disitu ada prinsip yang tidak tergoyahkan. Untuk menandai orang itu benar-benar Islam ada dua hak yang perlu diperhatikan untuk menjadi patokan Islam yang katakan atau Islam yang liar. Orang Islam yang kaffah artinya seluruh jiwa raganya berpihak kepada perintah dan larangan dari Allah SWT. Berpihak kepada umat Islam bagaimana pun keadaannya. Berpihak kepada perjuangan Islam yang termaktub dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Orang Islam yang liar artinya kehidupannya tidak berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Mereka tidak menghendaki kehidupan mereka dibelenggu oleh ajaran agama. Bahkan mereka menginginkan negara dan bangsa ini dijauhkan dari agama. Tidak heran mereka banyak menjadi komunis, sekuler, munafik dan penganut demokrasi liberal. Alm. Presiden Soeharto mengatakan bahwa wujud rasa syukur tidak sekedar penghormatan dan pengagungan dengan ucapan dan mesti diwujudkan dalam tindakan nyata. Dalam kesungguhan dan ketulusan untuk mengikuti dan melaksanakan ajaran Qur'an dan sunnah, baik dalam kehidupan individual maupun dalam kehidupan bermasyarakat (dokumentasi Deppen RI) Jelaslah sudah sesungguhnya orang yang beragama Islam yang munafik akan senang bergabung dengan komunis dengan orang kafir daripada bergabung dengan umat muslim yang memperjuangka hukum syariat Islam. Orang-orang beragama yang munafik itu bergabung menjadi satu kelompok yang disebut nasakom yaitu nasionalis agama komunis. Orang-orang nasakomlah yang tidak mau hukum Qur'an dan sunnah Rasul SAW ditegakkan dan dijalankan di negara Indonesia yang berPancasila ini. Orang-orang inilah setan berbentuk manusia, kelihatannya saja beragama tetapi tidakan, perbuatan dan pekerjaannya menghalangi dan merintangi umat Islam untuk mendirikan shalat dan menjalankan hukum-hukum syariat Islam. Pada surat Al-Humazah ayat 1 s.d 9 yang terjemahannya sebagai berikut : Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak ! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthomah. Dan tahukah kamu apa huthomah itu ? Yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan. Yang membakar sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. Sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang. Ayat Al-Qur'an tersebut memperjelas banyak orang Islam yang tidak muslim. Banyak yang muslim tidak mukmin. Banyak yang mukmin tidak setia kepada pedomannya yaitu Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW sehingga menjual agama Islam dengan harga murah. Kemudian bangsa Indonesia persatuannya dipecah belah oleh nasakom gaya baru. Karena itu bersatulah bangsa Indonesia untuk rukun iman dan rukun Islam. Jagalah Indonesia dengan mendirikan shalat. Bersatulah bangsa dan negara Indonesia dengan pedoman Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar